ThePhrase.id - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) tidak mengambil langkah apa pun terhadap Israel di tengah meningkatnya desakan global untuk menangguhkan tim nasional dan klub negara itu dari kompetisi internasional.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, menegaskan bahwa lembaganya tidak dapat menyelesaikan masalah geopolitik, melainkan harus mempromosikan perdamaian dan persatuan.
Pertemuan Dewan FIFA pada Kamis 3 Oktober 2025 di Zurich berlangsung tanpa mencantumkan Israel sebagai agenda resmi. Pertemuan itu diadakan menjelang dimulainya kembali pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 pekan depan.
FIFA menulis bahwa Infantino menekankan pentingnya mempromosikan perdamaian dan persatuan, terutama dalam konteks situasi yang sedang berlangsung di Gaza.
"FIFA tidak dapat menyelesaikan masalah geopolitik, tetapi dapat dan harus mempromosikan sepak bola di seluruh dunia dengan memanfaatkan nilai-nilai persatuan, pendidikan, budaya, dan kemanusiaan yang dimilikinya," tulis FIFA.
Infantino tidak menggelar konferensi pers setelah pertemuan itu dan tidak tersedia untuk wawancara. Akan tetapi, ia menyinggung konflik di Gaza dalam sambutannya dengan menyatakan bahwa pikiran FIFA bersama semua pihak yang menderita akibat perang di berbagai belahan dunia.
"Pikiran kami bersama mereka yang menderita akibat banyak konflik yang terjadi di seluruh dunia saat ini. Pesan terpenting yang dapat disampaikan sepak bola sekarang adalah pesan perdamaian dan persatuan," ungkap FIFA.
Keputusan FIFA untuk tidak membahas Israel di forum resmi muncul setelah adanya proposal perdamaian dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, awal pekan ini.
Beberapa federasi sepak bola Eropa sebelumnya mendesak UEFA agar mengadakan pemungutan suara untuk menangguhkan tim Israel dari kompetisi internasional.
Federasi Sepak Bola Turki menjadi salah satu pihak yang secara terbuka menyerukan agar UEFA dan FIFA menangguhkan keanggotaan Israel. Meski demikian, sumber internal menyebutkan bahwa FIFA tidak akan mengikuti langkah UEFA bahkan jika keputusan tersebut diambil.
Sikap itu memunculkan tudingan standar ganda terhadap FIFA, mengingat badan yang sama langsung menangguhkan Rusia dari seluruh kompetisi internasional pada 2022 akibat invasi ke Ukraina.
Banyak pengamat menilai FIFA bersikap pasif terhadap Israel, meskipun laporan terbaru dari Komisi Penyelidikan PBB menyatakan bahwa Israel telah melakukan tindakan genosida terhadap warga sipil di Gaza.
Timnas Israel saat ini masih berpartisipasi dalam kualifikasi zona Eropa untuk Piala Dunia 2026. Mereka dijadwalkan menghadapi Norwegia di Oslo pada 11 Oktober 2025 dan Italia di Udine tiga hari kemudian.
Sementara itu, Infantino mengungkapkan bahwa dirinya telah bertemu dengan Presiden Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA), Jibril Rajoub, di Swiss pada hari yang sama.
"Saya memuji Presiden Rajoub dan PFA atas keteguhan mereka pada masa sulit ini, dan saya menegaskan kembali komitmen FIFA untuk menggunakan kekuatan sepak bola dalam menyatukan orang-orang di dunia yang terpecah," tuturnya.
Amerika Serikat, yang akan menjadi tuan rumah bersama Meksiko dan Kanada, sudah menegaskan akan melindungi status Israel di dunia sepak bola internasional. Trump juga menyatakan akan menentang setiap upaya untuk memblokir partisipasi Israel di kompetisi global. (Rangga)