ThePhrase.id - Pemilik perusahaan teknologi Amazon, Jeff Bezos dikabarkan menyuntikkan dana investasi bagi perusahaan startup e-commerce Indonesia, Ula.
Foto: Derry Sakti, Nipun Mehra, Riky Tenggara, Ganesh Rengaswamy, Alan Wong, dan Dan Bertoli (dok. Ula)
Dilansir dari TechCrunch (4/10), startup yang baru berusia 1,5 tahun tersebut telah menarik berbagai investor dunia. Ula dikatakan mendapatkan pendanaan seri B US$ 87 juta atau sekitar Rp 1,24 triliun oleh Prosus Venture, Tencent, dan B-Capital, serta Bezos Expedition.
Startup Indonesia Ula tersebut didirikan oleh Nipun Nehra, mantan petinggi Flipkart India, Alan Wong yang dulunya bekerja di Amazon, Derry Sakti, dan Riky Tenggara yang sebelumnya bekerja di Lazada Indonesia.
Ula mengoperasikan pasar e-commerce grosir yang membantu pemilik toko untuk menyimpan inventaris serta memberikan modal bagi para pemilik toko. Startup itu menyasar pemilik warung tradisional di Indonesia.
Co-Founder dan CEO Ula, Derry Sakti mengatakan bahwa akses terhadap sumber daya dan infrastruktur logistik menjadi kendala paling besar pemilik warung. Ula berusaha untuk memperkuat kehadiran, memperbanyak pilihan produk, serta meningkatkan kualitas pelayanan di daerah pedesaan dan wilayah yang memiliki akses terbatas.
Ada 70.000 Toko yang Bergabung
Foto: Tangkapan Layar Website Resmi Ula (landing.ula.app)
Meski baru hadir di Indonesia selama kurang lebih 20 bulan, Ula telah berhasil memiliki 70.000 toko dengan lebih dari 6000 produk yang terdaftar di dalam jaringan mereka. Perusahaannya mengklaim dapat tumbuh 230 lipat meski dalam kondisi pandemi Covid-19.
Ula saat ini menyediakan tiga layanan yang meliputi pertama, Lokapasar B2B yang menyediakan produk dengan harga yang diklaim kompetitif. Kedua, program penjualan berbasis komunitas. Ketiga, Titik Ula yang menawarkan UMKM atau siapapun untuk memanfaatkan tempat kosong sebagai titik antar jemput barang pesanan pelanggan Ula.
Dilansir dari katadata.co.id, pendanaan tersebut akan digunakan Ula untuk penambahan kategori produk baru, pengembangan layanan Beli-Sekarang-Bayar Nanti atau Buy-Now-Pay-Later (BNPL), pembangunan teknologi baru, infrastruktur logistik, dan rantai pasokan lokal.
Nipun Mehra pun mengucapkan terima kasih pada seluruh investor karena telah percaya terhadap misi Ula dan berharap untuk belajar dari pengalaman mereka membayangkan kembali ritel di pasar negara berkembang lainnya. [nadira]