regional

Stasiun Jakarta Kota, Ikon Transportasi dan Warisan Sejarah di Jantung Kota Tua

Penulis Ashila Syifaa
Sep 30, 2025
Stasiun Jakarta Kota sekitar tahun 1930. (Foto: Wikimedia Commons/Digital Collections UB Leiden)
Stasiun Jakarta Kota sekitar tahun 1930. (Foto: Wikimedia Commons/Digital Collections UB Leiden)

ThePhrase.id - Jakarta, sebagai ibu kota sekaligus pusat perekonomian Indonesia, terus berkembang dengan berbagai inovasi dalam infrastruktur transportasi. Salah satu ikon penting yang menjadi jantung mobilitas kota ini adalah Stasiun Jakarta Kota. 

Stasiun Jakarta Kota tidak hanya memfasilitasi aktivitas sehari-hari masyarakat, tetapi juga menjadi saksi perjalanan panjang sejarah transportasi dan perkembangan kawasan Kota Tua.

Stasiun Jakarta Kota saat ini melayani rata-rata 671 ribu pelanggan per bulan dengan 374 perjalanan KRL setiap harinya. Terletak strategis di kawasan Kota Tua, stasiun ini bukan hanya berfungsi sebagai pusat mobilitas harian, melainkan juga menjadi pintu gerbang untuk wisata, perdagangan, dan aktivitas ekonomi.

Perkeretaapian di Jakarta telah menjadi denyut nadi transportasi selama lebih dari satu setengah abad. Awalnya berawal dari Stasiun Batavia Noord yang dibuka pada tahun 1871 dan melayani jalur Batavia–Buitenzorg (Jakarta–Bogor), kini jaringan tersebut telah berkembang menjadi KRL Commuter Line, moda transportasi utama bagi masyarakat Jabodetabek.

Stasiun Jakarta Kota, yang dikenal dengan sebutan Beos (Batavia en Omstreken Spoorwegen), resmi berdiri pada 8 Oktober 1929. Dirancang dengan arsitektur Art Deco oleh A.W. Ghijsels, stasiun ini menggantikan peran Batavia Noord. Meskipun usianya hampir mencapai satu abad, stasiun ini tetap berperan vital sebagai simpul transportasi perkotaan.

Anne Purba, Vice President Public Relations KAI, menjelaskan bahwa Stasiun Jakarta Kota memiliki peran penting tidak hanya sebagai sarana mobilitas sehari-hari, tetapi juga sebagai pintu gerbang wisata dan perdagangan. 

Untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, KAI telah melengkapi fasilitas stasiun dengan berbagai fasilitas modern seperti eskalator, lift, jalur landai, ruang menyusui, toilet ramah disabilitas, ruang tunggu ber-AC, dan layar informasi digital. 

Keamanan juga dijaga melalui pemasangan CCTV dan kehadiran petugas yang siaga selama 24 jam. Selain itu, stasiun ini terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lain seperti TransJakarta, mikrotrans, bajaj, dan layanan transportasi daring.

KAI bersama pemerintah juga tengah mendorong revitalisasi kawasan Kota Tua, termasuk Stasiun Jakarta Kota, dengan tujuan menjaga nilai sejarah sekaligus menghadirkan wajah modern transportasi urban yang ramah pejalan kaki dan ramah lingkungan. 

Inovasi layanan juga diwujudkan melalui aplikasi Access by KAI, yang memudahkan masyarakat dalam pembelian tiket, pengecekan jadwal secara real-time, pemilihan kursi, serta akses promo terkini secara digital. Stasiun Jakarta Kota menjadi simbol pertemuan antara sejarah dan masa depan dalam satu perjalanan. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic