ThePhrase.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan menyepakati untuk menggabungkan Stasiun Karet dan Stasiun BNI City sebagai bagian dari pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Kesepakatan ini diharapkan memperkuat konektivitas moda transportasi berbasis rel di Ibu Kota.
Proyek integrasi ini menjadi inti dari pengembangan TOD di kawasan Dukuh Atas, yang bertujuan mengintegrasikan empat moda transportasi, khususnya KRL, MRT, LRT, dan Kereta Bandara Soekarno-Hatta, agar masyarakat dapat berpindah antar moda dengan mudah tanpa harus keluar dari area stasiun.
Proyek ini direncanakan selesai pada 2027 dengan desain area yang melingkar mirip halte Cakra Selaras Wahana (CSW) untuk memudahkan akses.
Rencana ini disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk DPRD DKI yang meminta agar selama proses pembangunan, kenyamanan, keamanan, dan aksesibilitas pengunjung tetap terjaga dengan penyediaan jalur sementara yang memadai.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa rencana ini telah dibahas bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam sebuah pertemuan pada Senin (29/9).
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjelaskan bahwa rencana integrasi Stasiun Karet dan Stasiun BNI City merupakan langkah strategis agar mobilitas masyarakat dapat lebih efisien dan nyaman.
Sebelumnya, terdapat wacana bahwa Stasiun Karet akan ditutup dan tidak lagi melayani naik dan turun penumpang KRL dan dialihkan ke Stasiun BNI City. Namun, Menhub menegaskan bahwa Stasiun Karet masih beroperasi untuk melayani naik dan turun penumpang.
Selain itu, untuk memfasilitasi perpindahan penumpang, PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga telah membangun koridor penghubung dengan fasilitas seperti kanopi peneduh agar perjalanan antara kedua stasiun nyaman dan terlindung dari cuaca.
Dalam pembahasan proyet tersebut terdapat rencana untuk memindahkan Patung Jenderal Besar Sudirman yang semula berada di sisi selatan, ke Jalan MH Thamrin, sebagai bagian dari penataan kawasan transit tersebut.
Dengan penggabungan kedua stasiun ini, diharapkan penggunaan transportasi umum di Jakarta meningkat, mampu mengurangi kemacetan, dan sekaligus meningkatkan kualitas layanan kepada warga ibu kota. [Syifaa]