features

Strategi Prabowo Tarik Uang Negara dari Tangan Mafia

Penulis Aswandi AS
Mar 19, 2025
Presiden RI Prabowo Subianto. (Foto: Instagram/prabowo)
Presiden RI Prabowo Subianto. (Foto: Instagram/prabowo)

ThePhrase.id - Indonesia itu kaya tapi rakyatnya miskin.  Mengapa? Katanya, karena negaranya dikuasai mafia.  Lantas mafia itu siapa? hingga negara saja kalah dan tak mampu menghadapi makhluk bernama mafia ini. Sampai hari ini kita tak pernah tahu bagaimana wujud mafia itu, tetapi kita sering mendengar namanya karena sering disebut sebagai biang kerok rusaknya negeri ini.

Kata  mafia itu pertama kali muncul di Sicilia, Italia pada awal ke-19 yang merujuk pada kelompok rahasia yang dibentuk warga lokal untuk mempertahankan diri dan kelompok dari penjajahan yang berganti-ganti menguasai  Sicilia, wilayah selatan Italia di laut Mediterania itu.  

Dalam perkembangannya anggota kelompok ini banyak terlibat dengan aksi kriminal dan berubah menjadi organisasi rahasia yang melakukan aksi-aksi kriminal dan kejahatan. Wilayah operasinya tidak hanya hanya lokal saja tetapi sudah lintas negara.  Salah satu mafia yang terkenal di Italia adalah La Cosa Nostra yang menguasai perdagangan narkoba hingga ke Amerika. Setelahnya ada nama klan  Corleonesi yang dipimpin  Luciano Leggio yang mengobarkan perang antar mafia   pada tahun 1981.

Kata mafia kemudian menjadi sebutan yang sangat populer untuk kelompok kriminal terorganisir mengalahkan sebutan lain seperti Yakuza di Jepang, Triad di Hongkong, Gangster di Amerika  dan Kartel di Kolombia dan negara-negara Amerika Selatan.  

Di Indonesia mafia tidak memiliki nama yang merujuk pada nama klan atau nama pemimpin besarnya.  Meskipun, ada juga  figur atau keluarga yang menguasai sektor tertentu yang cara kerjanya mirip mafia.  

Ada eufemisme atau ungkapan untuk menghaluskan kata kasar dan tabu agar terdengar lebih sopan. Makanya, di Indonesia nama dikaitkan sesuai tempat itu di mana mafia itu bercokol.  Ada Mafia Tambang, Mafia Migas, Mafia Pajak, Mafia Peradilan, Mafia Pertanian, Mafia Minyak Goreng, Mafia Sembako, Mafia Obat dan makanan, Mafia BBM dan lain-lain. Namun sebutan itu menggambarkan semua sektor dan lini di Indonesia sudah dikuasai mafia. Sama seperti mafia pada umumnya,  mafia itu sukses menjalankan aksinya dengan menguasai pejabat di instansi yang bersangkutan dengan cara menyuapnya dengan uang, kedudukan atau perempuan.

Kabarnya, saat ini Presiden Prabowo Subianto sedang bernegosiasi dengan para mafia itu.  Lho, kok bernegosiasi? Apa mafia itu memliki posisi tawar yang kuat yang mengharuskan seorang presiden harus bernegosiasi. Ya, kata negosiasi itu sudah menjadi indikasi posisi tawar mafia itu sangat kuat hingga seorang presiden harus bernegosiasi.  Sebab, kalau presiden kuat  tidak perlu negosiasi, tinggal rampas uangnya dan diberantas jaringan sampai ke akarnya agar mafia itu tidak bisa lagi hidup dan melakukan hal-hal yang merugikan negara.

Mafia ini kuat karena memiliki uang hasil kejahatan dalam jumlah besar yang disimpan di tempat rahasia, sementara negara dalam keadaan sulit karena memiliki  cadangan uang yang menipis.  Presiden bernegosiasi agar para mafia mengembalikan uang negara dan Presiden akan memberikan jaminan perlindungan.  Namun jika tidak bersedia maka  kasus pelanggarannya akan diungkap satu-satu ke publik dan akan diproses dan diberi sanksi sesuai hukum yang berlaku.  

Kabar Presiden Prabowo sedang bernegosiasi dengan para mafia disampaikan Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung.  Menurut Tamsil, Prabowo memiliki strategi sendiri untuk mengembalikan uang negara yang dikuasai para mafia itu. “Pasti ada strategi untuk itu. Dan saya percaya dia akan melakukannya.” kata Tamsil pada channel Forum Keadilan TV, 11 Maret 2025.

Pemanggilan 8 taipan ke Istana Negara pada Kamis 6 Maret 2025, menurut Tamsil juga bagian dari strategi itu. Prabowo menasehati para Taipan itu tidak melakukan hal-hal yang akan menyakiti rakyat dalam menjalankan bisnisnya.  

Tamsil mengungkapkan, dalam kasus mark up pembelian Crude  Oil dan produk BBM yang sedang diproses oleh Kejaksaan Agung,  Prabowo sudah memperingatkan mafia  yang terlibat dalam  trading  pengadaan minyak mentah dan produk BBM selama ini.  Peringatan itu disampaikan sebulan sebelum Kejaksaan Agung menangkap sejumlah nama  dari  BUMN dan swasta yang terlibat dalam kasus itu.

“Saya sudah sampaikan, berhenti dan kembalikan uang negara. Jika tidak kamu lakukan pasti saya akan bertindak,” ujar Tamsil menurukan ucapan Prabowo yang disampaikan kepadanya.

Prabowo, kata Tamsil sudah tahu nama dan permainan para konglomerat dan oligarki di negeri ini.  Termasuk mereka yang telah banyak menggarong uang negara di sektor migas.  Para pemain itu adalah mereka yang juga bermain dalam kasus Petral, anak perusahaan Pertamina  untuk pengadaan crude oil yang akhirnya dibubarkan oleh Jokowi. Dulu, di kasus Petral ada nama Riza Chalid yang disebut-sebut sebagai otak di balik kasus trading pengadaan crude dan produk BBM.  Sekarang, ada  nama Muhammad Kerry Adrianto Riza,  anak Riza Chalid yang ditangkap Kejaksaan Agung bersama para tersangka lainnya.

Prabowo menempuh cara tidak populer untuk mendapatkan kembali uang-uang negara dari para mafia itu.  Meskipun cara itu banyak dikritik karena dinilai tidak sejalan dengan undang-undang tindak pidana pemberantasan korupsi. Prabowo memilih cara-cara persuasif agar para koruptor dan mafia mengembalikan uang negara yang mereka ambil.  Selanjutnya, tindakan hukum akan ditempuh jika peringatan itu tidak diindahkan.  

Bila dilihat dari  strategi Prabowo mengambil kembali uang negara dari tangan para mafia itu, maka munculnya  kasus-kasus korupsi ke permukaan sejak dia menjadi presiden adalah bagian dari strategi ini.  Seperti penangkapan Tom Lembong pada kasus impor gula di Kementerian Perdagangan.  Boleh jadi Tom Lembong hanya dijadikan sebagai pintu masuk atau alarm bagi pemain besar dan jaringan mafia  impor gula. Sebab Tom Lembong,  menjabat Menteri Perdagangan era Jokowi tidak genap setahun.  Jumlah impor gula dan kerugian negara yang disebut penyidikpun tidak seberapa dibandingkan  dengan menteri perdagangan lainnya yang melakukan hal serupa. Dan sejauh ini belum ditemukan adanya aliran uang tersebut ke rekening Tom Lembong dan keluarganya.

Demikian juga pada kasus timah ilegal yang merugikan negara Rp300 triliun.  Kasus ini diungkap di penghujung era rezim Jokowi dan menjelang Prabowo menjabat sebagai presiden. Nama-nama yang sekarang sedang menjalani persidangan adalah nama level menengah jaringan mafia timah  yang diberi hukuman ringan oleh pengadilan Tipikor.  Hukuman yang membuat Prabowo kecewa dengan mengriktik para hakimnya yang telah melukai hati rakyat dengan mejatuhkan vonis ringan kepada para terdakwa.

"Rakyat itu mengerti, rampok ratusan triliun vonisnya sekian (tahun)," kata Presiden di hadapan jajaran petinggi kementerian/lembaga dan kepala daerah saat memberi pengarahan dalam Musrenbangnas, di Jakarta, Senin (30/12/2024).

Prabowo kemudian meminta Jaksa Agung melakukan banding atas putusan itu. Hasilnya, Harvey Moeis yang semula divonis selama 6,5 tahun ditambah menjadi 20 tahun penjara  dan mengganti uang negara menjadi Rp420 miliar  dari sebelumnya Rp210 miliar.  Sedangkan Bos timah Koba Bangka Belitung, Tamron alias Aon yang semula dihukum 8 tahun penjara ditambah menjadi 18 tahun dan diharuskan membayar uang pengganti sebesar Rp3,5 triliun.  Namun sejauh ini, setelah penangkapan Hendri Lie belum terdengar lagi ada nama besar di balik kemelut timah ini. Padahal media sudah banyak mengekpose satu nama besar yang menduduki posisi puncak dari jaringan timah ilegal ini.

Sekarang sedang hangat beredar kabar tentang kerugian negara sebesar Rp5,9 kuadriliun dan beredarnya 109 ton emas palsu di PT. Antam. Kabar ini masih samar dan belum jelas benar wujud dan anatominya, meskipun sudah ada bantahan dan penjelasan sedikit-sedikit dari pihak Kejaksaan Agung yang menyidik kasus ini. Apakah angin  sepoi-sepoi yang membawa kabar kasus ini karena masih tahap negosiasi agar pelakunya segera tobat dan mengembalikan uang negara yang mereka garong. Kita tunggu saja! (Aswan AS)

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic