lifestyleHealth

Suka Belanja Berlebihan? Kenali Gejala Oniomania dan Cara Menghadapinya

Penulis Ashila Syifaa
Jun 14, 2025
Ilustrasi orang suka berbelanja online. (Foto: Freepik.com)
Ilustrasi orang suka berbelanja online. (Foto: Freepik.com)

ThePhrase.id - Diskon hingga setengah harga memang sering kali menggoda dan memberikan kepuasan tersendiri. Namun, bagaimana jika kebiasaan ini berubah menjadi dorongan yang sulit dikendalikan, bahkan ketika tidak ada promo? Jika rasa senang saat berbelanja berkembang menjadi perilaku obsesif, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan mental yang disebut oniomania.

Meski kecanduan berbelanja sering dianggap sepele, kondisi ini dapat menjadi masalah serius jika tidak ditangani dengan tepat. 

Oniomania, atau yang juga dikenal sebagai compulsive buying disorder (CBD) atau Compulsive Shopping Disorder, merupakan kondisi yang dapat ditandai dengan kebiasaan berbelanja secara berlebihan, impulsif, dan tidak terkendali. Kebiasaan ini bahkan dapat berdampak pada kondisi psikologis, sosial, pekerjaan, hingga keuangan penderitanya.

Meskipun begitu The American Psychiatric Association (APA) tidak mengakui kondisi ini sebagai gangguan mental, bahkan ada beberapa pendapat apakah CBD termasuk dalam addictive disorder, obsessive-compulsive disorder, mood-regulation difficulty, atau impulse-control disorder. 

Lalu, apa sebenarnya oniomania, dan bagaimana gejalanya?

Orang dengan oniomania cenderung membeli barang untuk tujuan menghilangkan stres, mengendalikan suasana hati, mencari perhatian dari orang lain, atau memperbaiki citra diri. Sementara itu, orang yang tidak mengalami oniomania biasanya akan mempertimbangkan kebutuhan dan nilai barang tersebut, dan tidak membeli barang tanpa alasan yang jelas.

Meskipun seseorang dengan compulsive buying disorder sering kali merasa menyesal setelah berbelanja, bahkan disertai perasaan malu, bersalah, serta kesadaran akan masalah keuangan yang ditimbulkan, mereka tetap sulit mengendalikan dorongan impulsif untuk belanja.

Kondisi gangguan ini sering kali dilanda dengan keinginan kuat untuk membeli barang meskipun ada konsekuensi negatif. Beberapa karakteristik dari gangguan ini antara lain:

  • Kesulitan menahan diri untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan
  • Mengalami masalah keuangan akibat kebiasaan belanja yang tidak terkendali
  • Terus-menerus memikirkan atau terobsesi untuk berbelanja barang-barang yang tidak diperlukan
  • Timbul masalah di tempat kerja, sekolah, atau rumah karena kebiasaan belanja yang tidak terkendali
  • Menghabiskan banyak waktu untuk mencari informasi tentang barang yang diinginkan atau berbelanja barang-barang yang tidak diperlukan

Meskipun begitu kondisi ini cukup sulit untuk didiagnoas, namun beberapa keadaan yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Munculnya pikiran dan dorongan yang mengganggu untuk berbelanja dan membeli barang
  • Kehilangan kendali atas kebiasaan berbelanja atau membeli
  • Membeli barang secara berlebihan tanpa ada niat untuk menggunakannya
  • Membeli sesuatu dengan tujuan untuk mengatur atau menenangkan kondisi emosi diri
  • Timbulnya konsekuensi negatif akibat kebiasaan belanja atau membeli yang berlebihan
  • Muncul gejala emosional ketika kebiasaan belanja atau pengeluaran dihentikan
  • Tidak mampu menghentikan perilaku belanja atau pengeluaran meskipun sudah menyadari dampak buruknya

Beberapa orang dengan perilaku kompuslif dalam berbelanja melakukan ini untuk menghadapi emosi yang kompleks seperti stres, kecemasan, hingga kepercayaan diri yang rendah. Namun, berbelanja hanya menjadi solusi sementara untuk menghilangkan perasaan negatif.

Menghadapi oniomania memerlukan kesadaran diri, dukungan dari orang sekitar, dan sering kali bantuan profesional. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Menyadari dan mengakui masalah
  • Membuat anggaran dan perencanaan keuangan
  • Batasi paparan terhadap pemicu belanja
  • Cari alternatif aktivitas positif
  • Berbicara dengan orang terdekat
  • Konsultasi dengan profesional

[Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic