ThePhrase.id - Pernah merasa sangat sulit memulai atau menyelesaikan suatu pekerjaan karena hilangnya motivasi? Rasanya berat sekali sampai tak ada dorongan sama sekali untuk mulai mengerjakannya, apalagi untuk menyelesaikannya.
Hal ini bukan berarti malas, melainkan otak kita memandang pekerjaan tersebut sebagai sesuatu yang membosankan. Akibatnya, kita sering menundanya dan memilih kegiatan lain yang lebih menyenangkan, seperti scrolling media sosial.
Fenomena ini wajar karena otak sedang mencari dopamine, zat kimia yang memengaruhi rasa senang dan motivasi. Dari situ muncul istilah dopamine anchoring yang populer pertama kali di TikTok.
Dopamine anchoring adalah strategi atau teknik melatih otak untuk mengaitkan rasa senang dengan kebiasaan atau aktivitas yang biasanya membosankan. Meskipun istilah ini baru dikenal, ide melatih otak agar suatu kegiatan menjadi menyenangkan sudah lama diterapkan. Contohnya, saat masih kecil, orang tua sering memberikan reward kecil seperti es krim untuk memakan sayur atau izin menonton TV setelah mengerjakan PR.
Serupa dengan itu, dopamine anchoring memadukan pekerjaan yang tidak disukai dengan hal-hal yang disukai, sehingga pekerjaan terasa lebih ringan dan menyenangkan. Psikoterapis Claire Thompson menyebutkan bahwa dopamine anchoring bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti menyalakan lilin aromaterapi atau memutar playlist favorit agar mood meningkat saat bekerja.
Contoh lainnya seperti membeli kopi favorit sebagai teman bekerja, memberikan camilan setelah selesai pekerjaan, atau pergi ke kafe favorit untuk menyelesaikan tugas. Dengan memadukan hal-hal tersebut, kita akan lebih termotivasi menjalani pekerjaan yang sebelumnya terasa membosankan. Selain itu, dopamine anchoring juga menjadi solusi efektif untuk mengatasi kebiasaan prokrastinasi.
Kenapa banyak orang gagal disiplin? Bukan karena kurang niat, melainkan karena otak tidak mendapat “hadiah” saat melakukan pekerjaan rutin. Otak lebih memilih aktivitas yang langsung memberi rasa senang, seperti main gadget atau scrolling media sosial. Dopamine anchoring berfungsi sebagai cara menyuntikkan rasa senang kecil di balik aktivitas yang membosankan agar otak lebih termotivasi.
Untuk menerapkan dopamine anchoring, dapat dimulai dari hal kecil dan mudah yang disukai agar konsistensi dapat dibangun secara bertahap. Dengan membuat proses kerja atau kebiasaan menjadi sesuatu yang dinanti-nanti, disiplin dapat dijalani tanpa perasaan berat atau penuh tekanan.
Dengan memahami dan menerapkan dopamine anchoring, disiplin bukan lagi hal yang berat atau penuh drama, melainkan proses yang menyenangkan sekaligus produktif. Teknik ini membuat otak “jatuh cinta” pada proses, bukan hanya pada hasilnya. [Syifaa]