ThePhrase.id - Hasil survei Indikator Politik Indonesia tunjukkan elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabumin Raka stagnan di posisi teratas dengan 45,8%.
“Dibanding survei tatap muka bulan lalu, terjadi stagnansi buat elektabilitas paslon nomor dua. Perolehannya sekitar 45,8 persen, artinya stagnan” ucap Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei yang disiarkan secara langsung di YouTube Indikator Politik Indonesia, Kamis (18/1).
Elektabilitas Prabowo-Gibran stabil setelah meraih elektabilitas dengan angka yang sama pada hasil temuan survei sebelumnya pada bulan Desember 2023.
Sementara itu, pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang pada hasil temuan survei bulan Desember berada di posisi buncit dengan elektabilitas 22,8%, berhasil naik ke angka 25,5% dan menggeser paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang memperoleh 23%,
“Ada dinamika positif buat Anies Baswedan, naik dari 22,8 ke 25,5 persen, kalau saya bulatkan. Sementara tren negatif buat paslon nomor urut 3 masih berlanjut,” jelas Burhanuddin.
Burhanuddin menyebut jika elektabilitas Prabowo-Gibran tetap stabil dan tidak bertambah selama satu bulan ke depan, maka ada kemungkinan pemilu berlangsung dua putaran.
“Pertanyaannya, apakah stagnansi buat paslon nomor 2 ini berlanjut sampai bulan depan? Kalau iya, berarti kemungkinan dua putaran terbuka,” imbuhnya.
Namun, lanjutnya, apabila terjadi kejadian luar biasa, yang dapat meningkatkan elektabilitas paslon usungan Koalisi Indonesia Maju itu meningkat, maka tak menutup kemungkinan peluang pemilu satu putaran terjadi.
Burhanuddin kemudian memaparkan bagaimana peluang paslon apabila pemilu berjalan dua putaran. Paslon nomor dua hampir dipastikan akan lolos, sementara dua paslon lainnya masih belum terlihat karena selisih elektabilitasnya yang tipis.
“Karena paslon nomor 1 dan nomor 3 punya peluang yang secara statistik sama. Meskipun, secara absolut Anies Baswedan lebih besar peluangnya untuk masuk putaran kedua mendampingi Pak Prabowo,” tandas Burhan.
Namun ia mengingatkan kembali bahwa tetap ada kemungkinan pemilu hanya akan berlangsung satu putaran apabila elektabilitas Prabowo-Gibran meningkat.
“Tapi lagi-lagi, satu putaran masih terbuka kemungkinannya, tergantung konstelasi yang terjadi satu bulan terakhir,” tandasnya.
Survei dilakukan pada 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024, menyasar ke warga negara Indonesia yang sudah berumur 17 tahun atau lebih. Menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden di seluruh provinsi yang terdistribusi proporsional, serta di 13 provinsi kunci hingga berjumlah total sampel sebanyak 4.560 responden. (Rangga)