ThePhrase.id - Hasil survei politik yang dilakukan Polmatrix Indonesia tunjukkan melejitnya elektabilitas Partai Gerindra dan bakal calon presiden (capres) yang merupakan ketua umum partai tersebut, Prabowo Subianto.
Prabowo meraih elektabilitas dengan angka mencapai 28,4%, unggul dari bakal capres usungan PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dengan 23,5%, dan bakal capres usungan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan 14,7%.
Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia, Dendik Rulianto juga menyebutkan pada jajaran papan tengah, Puan Maharani dan Erick Thohir menjadi sosok yang elektabilitasnya meningkat signifikan dengan masing-masing 4,6% dan 3,4%.
“Prabowo hampir tak terbendung lagi memimpin bursa capres, sementara di papan tengah Puan dan Erick elektabilitasnya naik hingga 3,4 persen,” ujar Dendik dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (1/8) dikutip Antaranews.
Melejitnya elektabilitas Prabowo, menurut Dendik berhubungan dengan kedekatannya dengan Presiden RI Joko Widodo, yang mana saat ini hubungan Jokowi dengan partai yang membesarkannya PDI Perjuangan sedang merenggang.
“Jokowi yang selama ini disebut sebagai petugas partai kini telah menjelma menjadi kekuatan politik tersendiri dan memposisikannya sebagai kingmaker,” imbuh Dendik.
“Jokowi berada di antara dua pilihan, antara mendukung Prabowo atau Ganjar, tetapi kini tampak makin condong ke Prabowo,” lanjutnya.
Pada simulasi head to head Prabowo kembali unggul dengan elektabilitas mencapai 52,3% terhadap Ganjar yakni 34,0%, selisih yang cukup besar hampir 20%. Sementara sisanya 13,7% memilih tidak tahu/tidak jawab.
Kedekatan dengan Jokowi yang membuat elektabilitas Prabowo melejit memberikan coattail effect terhadap Partai Gerindra. Partai berlambang wajah garuda itu meraih elektabilitas dengan angka mencapai 15,8%.
Dendik memaparkan elektabilitas Partai Gerindra selalu meningkat signifikan sepanjang paruh awal 2023. Gerindra yang awalnya berkisar 11% pada bulan Januari meningkat menjadi 13%, dan saat ini mencapai 15%.
Hal ini menjadikan Partai Gerindra makin menempel ketat PDI Perjuangan yang bahkan elektabilitasnya sedang merosot di angka 16,2%. Meskipun PDIP masih unggul, namun tren elektabilitas Gerindra memiliki potensi untuk menggeser posisi pertama.
“Artinya, tekad PDIP untuk mencetak hattrick atau menang tiga kali berturut-turut pada Pemilu 2024 mendatang bisa-bisa terancam gagal,” tukas Dendik.
Adapun di posisi ketiga ialah PKB dengan elektabilitas 8,1%, kemudian Partai Demokrat dan Golkar yang sama-sama meraih 7,6%, lalu PSI 6%, dan partai-partai politik lainnya yang angka elektabilitasnya di bawah 5%. (Rangga)