Thephrase.id - Tagar pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dan Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir out menggema di media sosial X. Manajer Tim Merah Putih, Sumardji geram dengan kampanye itu.
Shin Tae-yong diminta untuk meninggalkan Timnas Indonesia pasca tersingkir dari ASEAN Cup 2024. Peracik strategi berkebangsaan Korea Selatan itu dianggap gagal menangani Tim Merah Putih.
Gerakan Shin Tae-yong out disinyalir disuarakan oleh pendengung alias buzzer. Pasalnya, warganet menemukan bukti-bukti seruan itu disebarluaskan secara masif, termasuk dengan iming-iming bayaran Rp700 ribu.
Selain itu, hastag Erick Thohir out juga trending di X. Gerakan itu diyakini sebagai bentuk perlawanan dari warganet untuk meredam suara Shin Tae-yong out yang terlanjur menyesaki media sosial.
"Jika saya diminta tanggapan mengenai tagar Pak Ketua Umum PSSI dan Shin Tae-yong out, saya sangat menyayangkan dan sudah sangat ngawur," beber manajer Timnas Indonesia, Sumardji.
"Mengapa? Satu, kita sudah berada di jalur yang benar. Pak Ketum PSSI juga telah mati-matian membuat PSSI dapat melangkah jauh seperti pada saat ini," sambung Sumardji.
"Shin Tae-yong juga sama. Shin telah meletakan dasar dan membawa pada jalur yang benar dengan berbagai macam pencapaian yang ada," tambah Sumardji.
"Jangan hanya gara-gara gagal di ASEAN Cup 2024, yang memang dari awal tidak ada target yang harus dicapai. Targetnya adalah kaderisasi dan targetnya adalah SEA Games 2024 dan juga Piala Asia U-23 2026," tegas Sumardji.
"Sehingga dengan kita mempersiapkan tim ini jauh-jauh hari seperti ini ke depan kita bisa berkiprah lebih baik lagi. Ya memang kalau kita ingin semuanya instan contoh seperti ASEAN Cup itu kita juga harus jadi juara ya tentu semuanya harus ada persiapan," ungkap Sumardji.
"Sementara kita tidak ada persiapan karena memang dari awal yang kita persiapkan adalah skala prioritas. Skala prioritas kita adalah SEA Games 2025 dan juga kaderisasi dan terakhir adalah Piala Asia U-23 2026," tegas Sumardji.
"Jadi itulah yang harusnya sama-sama kita memahami dan kita juga bisa memaklumi, tetapi kalau terus pada akhirnya ini digoreng-goreng, dibelok-belokkan Shin Tae-yong dan Pak Ketum out itu saya jujur saja saya sangat kecewa kenapa harus seperti itu. Ini kita bicara konteks ASEAN Cup. Kalau prioritas utama pasti lolos Piala Dunia," tutupnya.