Tarif Transjakarta Naik Setelah 20 Tahun Tak Berubah

ThePhrase.id - Setelah lebih dari dua dekade bertahan di angka Rp3.500, tarif Transjakarta dipastikan akan mengalami penyesuaian dalam waktu dekat.

Sebagai informasi, pada saat pertama kali diluncurkan pada 15 Januari 2004, tarif Transjakarta dipatok Rp2.000. Kemudian melalui SK Gubernur DKI No. 1912/2005, tarif disesuaikan menjadi Rp3.500 dengan pola “early bird”, yakni Rp2.000 pada pukul 05.00–07.00 WIB dan Rp3.500 mulai pukul 07.00 WIB.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa pengumuman resmi mengenai kenaikan tarif baru akan dilakukan pada momentum yang dianggap tepat. “Nanti saatnya, pada saat yang tepat kami akan umumkan mengenai hal itu (kenaikan tarif Transjakarta),” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, dikutip dari Kompas.com.

Ia menjelaskan bahwa penyesuaian tarif diperlukan karena beban subsidi yang terus membengkak. Saat ini, Pemprov DKI menanggung lebih dari Rp9.000 subsidi untuk setiap tiket penumpang. Pemerintah daerah juga masih memberikan layanan gratis bagi 15 kelompok masyarakat, termasuk ASN, TNI-Polri, pelajar, dan lansia.

“Kan tidak mungkin kalau kemudian ini kita sangga sendirian terus-menerus,” tegasnya. Meski demikian, Pramono memastikan tarif baru tetap akan lebih terjangkau dibanding wilayah penyangga seperti Bogor, Bekasi, dan Tangerang.

Sejalan dengan rencana penyesuaian tarif, Pemprov DKI turut meningkatkan kualitas layanan Transjakarta. Salah satunya dengan menambah armada bus listrik dari 200 menjadi 500 unit pada tahun ini, guna mengurangi polusi dan meningkatkan kenyamanan penumpang.

“Fasilitasnya sekarang kami perbaiki, bahkan tahun ini untuk bus listrik yang sebelumnya hanya beroperasi 200, sekarang akan beroperasi sampai dengan 500 bus listrik. Sehingga ini secara signifikan akan mengurangi polusi,” tambah Pramono.

Wacana kenaikan tarif Transjakarta sebenarnya sudah mencuat sejak 2023. Saat itu, PT Transjakarta sempat mengusulkan penyesuaian tarif khusus jam sibuk. Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menyarankan tarif menjadi Rp4.000 dan Rp5.000 pada pukul 07.01–10.00 serta 16.01–21.00. [nadira]