Telegram Premium Akan Segera Rilis, Apa Kelebihannya?

ThePhrase.id - Layanan berbagi pesan, Telegram memastikan fitur berbayar atau premium yang sebelumnya dirumorkan akan segera rilis pada Juni 2022 ini.

Hal ini disampaikan langsung oleh Founder Telegram, Pavel Durov. Durov mengisyaratkan beberapa fitur yang datang dengan fitur premium tersebut, termasuk akses awal ke fitur baru, kemampuan untuk mengunggah file yang lebih besar, dan stiker dan reaksi khusus Premium (yang baru-baru ini hadir di pratinjau dalam versi beta aplikasi).

“Itulah mengapa bulan ini kami akan memperkenalkan Telegram Premium, paket berlangganan yang memungkinkan siapa saja memperoleh fitur, kecepatan, dan sumber daya tambahan. Ini juga akan memungkinkan pengguna untuk mendukung Telegram dan bergabung dengan klub yang menerima fitur baru terlebih dahulu,” tulis Pavel Durov.

Durov juga menjelaskan bahwa fitur Telegram yang saat ini ada akan tetap gratis, dan fitur berbayar tidak akan mempengaruhi pengalaman pengguna gratis di aplikasi. Non-pelanggan masih dapat melihat file yang lebih besar yang diunggah oleh pengguna Premium, dan juga dapat melihat dan berinteraksi dengan stiker dan reaksi Premium.

Langganan premium Telegram dikatakan dapat membantu perusahaan untuk mengurangi biaya yang terkait dengan ukuran file, obrolan, dan media. Pihak Telegram menyampaikan bahwa langganan berbayar untuk pesan Telegram telah direncanakan sejak tahun 2020 lalu.

Seperti Apa Fitur Premium?

Hingga saat ini Telegram belum merinci rangkaian lengkap fitur premium yang ditawarkan. Namun, melansir The Verge, fitur premium Telegram dilaporkan akan bekerja layaknya fitur berbayar Twitter Blue yang menghadirkan fitur tambahan kepada orang-orang yang paling sering menggunakan aplikasi.

Berdasarkan versi Beta, langganan versi premium telegram akan dikenakan biaya US$ 4,99 atau sekitar Rp 74 ribuan per bulan. Fitur-fitur premium dari Telegram dikatakan meliputi unduhan yang lebih cepat, pesan suara ke teks, alat untuk menyesuaikan obrolan (seperti fitur edit), dan masih banyak lagi.

Selain itu, fitur premium juga tidak akan memiliki iklan. Ini sejalan dengan janji Durov untuk memberi pengguna cara untuk menonaktifkan iklan, meskipun sepertinya pengguna harus membayar untuk mendapatkan akses ke fitur tersebut.

Durov tampaknya tidak memiliki rencana untuk memperluas iklan di luar saluran publik, meskipun inisiatifnya "lebih sukses" daripada yang dia pikirkan sebelumnya.

“Saya percaya bahwa Telegram harus didanai terutama oleh penggunanya, bukan pengiklan,” kata Durov dalam postingannya.

“Dengan cara ini, pengguna kami akan selalu menjadi prioritas utama kami," imbuhnya.

Tentu saja, pandangan ini mungkin juga bergantung pada apakah Telegram dapat menarik lebih dari 500 juta penggunanya untuk membeli Premium. [nadira]