e-biz

Terapkan Energi Bersih, Pemerintah Akan Tinggalkan Pembangkit Batu Bara

Penulis Haifa C
Oct 29, 2021
Terapkan Energi Bersih,  Pemerintah Akan Tinggalkan Pembangkit Batu Bara
ThePhrase.id – Sebagai langkah penerapan energi bersih di Indonesia, pemerintah berencana untuk segera melakukan Energy Transition Mechanism (ETM) atau mekanisme transisi energi dengan cara mulai meninggalkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan batu bara sebagai bahan dasar.

"ETM sebagai inisiatif dari Asian Development Bank (ADB) dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bank Dunia, Amerika Serikat dan Inggris. Studi Kelayakan saat ini sedang dilakukan di Filipina, Vietnam dan Indonesia," ujar  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Memiliki potensi besar sebagai mekanisme keuangan untuk program pengurangan karbon, masing-masing negara akan membangun fasilitas ETM dan menyegerakan waktu pensiun PLTU.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif (Foto: industry.co.id)


"Akan ada calon investor (ETM) dari bank multilateral, institusi sektor swasta domestik dan internasional, serta investor jangka panjang dengan cost of fund yang rendah," ungkap Arifin.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga telah menyiapkan 3 strategi untuk melakukan transisi energi. Pertama, transisi energi harus disesuaikan dengan kapasitas dan keadaan masing-masing negara.

Kedua, sambil beralih ke energi bersih dan ramah lingkungan, pembangkit listrik energi fosil dapat memanfaatkan teknologi rendah emisi seperti CCS/CCUS.

Ketiga, perlu adanya upaya lebih dalam untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN dalam mengembangkan jalur transisi energi yang saling terhubung.

Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) (Foto: Alinea.id)


"Akselerasi (transisi energi) ini sangat penting untuk memastikan akses teknologi bersih lebih terbuka, mekanisme pembiayaan yang inovatif, perbaikan kerangka peraturan demi menciptakan iklim investasi yang lebih baik dan lebih menarik, hingga pengembangan infrastruktur energi yang terintegrasi seperti pembangunan super grid dan transmisi smart grid untuk memastikan stabilitas dan keandalan sistem listrik," pungkas Arifin.

Upaya PLN dan Pertamina

PT PLN (Persero) dan Pertamina akan menjalankan apa yang menjadi kebijakan pemerintah. PLN akan mengganti PLTU ke EBT mulai dari tahun 2026 secara bertahap hingga tahun 2056.

Pada tahun 2026, PLN akan mulai meninggalkan pembangkit-pembangkit tua sub-kritikal. Lalu pada tahun 2040, pembangkit listrik super kritikal akan dipensiunkan oleh PLN. Pada tahun 2045-2055, PLN menuju tahap akhir pemberhentian PLTU batu bara sepenuhnya.

"Selanjutnya pada tahun 2045 porsi EBT sudah mendominasi total pembangkit. Pada dekade berikutnya, seluruh pembangkit listrik di Indonesia (akan) berasal dari EBT," kata Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini.

PLN juga menerangkan bahwa tidak ada kontrak baru untuk pembangunan PLTU batu bara mulai tahun depan.

Pertamina juga sedang menjalankan proyek kelistrikan dengan sumber EBT seperti PLTGU Jawa-1 dengan kapasitas 1,8 GW, PLTS Sei Mangkei sebesar 2 MW, PLTS RU Dumai berkapasitas 2 MW, dan PLTS RU Cilacap dengan kapasitas sebesar 2 MW.

Pertamina juga telah mengoperasikan PLTS Badak dengan kapasitas sebesar 4 MW, PLTBg Sei Mangkei berkapasitas 2,4 MW, O&M PLTBg Kwala Sawit dan Pagar Merbau berkapasitas 2x1 MW, serta PLTS di sejumlah SPBU Pertamina dengan total kapasitas 260 KW.

Saat ini, Pertamina NRE juga sedang mengembangkan energi baru, yakni blue hydrogen dan green hydrogen.

Pertamina telah menandatangani nota kesepahaman dan joint study agreement (JSA) dengan sejumlah perusahaan Jepang, LEMIGAS, dan ITB untuk pengembangan teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS) di lapangan Gundih dan Sukowati.

“Transisi energi di Pertamina menyasar dua hal, yaitu dekarbonisasi dan efisiensi. Untuk captive market Pertamina sendiri potensinya sangat besar dan sebagian besar masih berbasis energi fosil yang kami diberikan mandat untuk melakukan transisi energi melalui halaman sendiri. Selain itu, dalam waktu dekat kami juga akan mengerjakan proyek pemasangan PLTS di 1000 SPBU Pertamina,”  tandas CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro. [hc]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic