ThePhrase.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah mempersiapkan sebuah terobosan baru bagi para petani dan pedagang di Indonesia. KAI berencana meluncurkan layanan kereta api khusus untuk mengakomodasi kebutuhan mobilitas dan distribusi hasil bumi serta barang dagangan para pelaku usaha kecil.
Kereta api khusus petani dan pedagang ini adalah hasil modifikasi dari kereta penumpang kelas ekonomi (K3) yang inovatif. Kapasitas dan desain interior kereta telah mengalami perubahan signifikan agar dapat lebih fleksibel dalam mengangkut hasil panen dan produk dagangan.
Sebelumnya, kursi pada kereta api ini disusun rapat, kini kursi ditata sejajar pada sisi kiri serta kanan gerbong, sehingga ruang tengah menjadi lebih lapang dan fungsional untuk menempatkan berbagai komoditas pertanian maupun barang dagangan lainnya.
Tak hanya itu, jumlah kursi juga berkurang dari 106 menjadi hanya 73 tempat duduk, untuk memberikan ruang yang cukup luas tanpa mengurangi kenyamanan bagi penumpang yang ikut dalam perjalanan.
Selain penataan ulang kursi, desain pintu juga diubah dengan memperlebar pintu bordes dari 800 mm menjadi 900 mm guna mempermudah aktivitas bongkar muat barang. Dinding pembatas antar gerbong sengaja dihilangkan untuk menambah kapasitas angkut barang.
Meskipun fokus utama pada angkutan barang, kereta ini tetap dilengkapi satu unit toilet dan rak bagasi agar kebutuhan para penumpang tetap terpenuhi selama perjalanan. AC pun telah diubah dari model split menjadi AC sentral yang memberikan kesejukan merata di seluruh gerbong.
Sisi teknis kereta tidak hanya menarik dari segi interior. KAI juga mengganti bogie standar menjadi bogie tipe K10, yang memungkinkan kereta dipacu hingga kecepatan 120 km per jam.
Hal ini berarti distribusi hasil bumi dan barang dagangan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien, memperkuat rantai pasok dan membuka peluang usaha yang lebih luas bagi para petani dan pedagang di seluruh wilayah.
Inovasi kereta khusus ini terinspirasi dari layanan serupa di Tiongkok, yang sudah terbukti mampu meningkatkan mobilitas produk pertanian dan perdagangan serta memberikan kemudahan bagi para petani membawa hasil panen dari desa ke pasar kota.
Oleh karena itu, PT KAI melihat pentingnya peran transportasi yang efektif untuk memecahkan permasalahan distribusi yang selama ini menjadi kendala utama di sektor agribisnis dan perdagangan kecil.
Uji statis dan dinamis terhadap kereta ini telah dilakukan dengan sukses pada pertengahan Agustus 2025, dengan rute pengujian Surabaya Gubeng–Lamongan. Langkah selanjutnya adalah mendapatkan sertifikasi keselamatan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, sebelum kemudian operasionalnya dapat diresmikan dan dinikmati masyarakat luas.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengungkapkan bahwa peluncuran kereta api khusus petani dan pedagang ini bukan hanya sebuah inovasi teknis, tetapi juga wujud nyata dukungan KAI untuk memperkuat ekonomi daerah. Dengan menyediakan sarana transportasi yang inklusif dan ramah, KAI berharap dapat mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah di sektor pertanian dan perdagangan serta mengokohkan rantai pasok hasil bumi secara keseluruhan. [Syifaa]