trending

Terjadi Penembakan di Paris, Suku Kurdi Lakukan Unjuk Rasa

Penulis Nadira Sekar
Dec 26, 2022
Terjadi Penembakan di Paris, Suku Kurdi Lakukan Unjuk Rasa
ThePhrase.id - Seorang pria berusia 69 tahun ditangkap setelah melakukan penembakan di pusat kota Paris, Prancis tepatnya di Kurdish Cultural Centre yang membunuh tiga orang serta melukai tiga orang lainnya pada Jumat (23/12).

Foto: Ilustrasi Demonstrasi (freepik.com photo by Drazen Zigic)


Tersangka merupakan residivis yang baru saja keluar dari penjara dengan sejarah pelanggaran senjata dan tindakan rasisme. Tahun lalu, dia didakwa melakukan kekerasan rasis dengan serangan pedang di sebuah kamp migran di tempat lain di ibu kota Prancis.

Penembakan tersebut mengejutkan komunitas yang bersiap untuk memperingati 10 tahun pembunuhan tiga aktivis yang belum terselesaikan dan memicu protes yang menyebabkan bentrokan dengan polisi.

Tersangka mengatakan selama interogasi bahwa perampokan di rumahnya pada tahun 2016 telah memicu "kebencian terhadap orang asing yang menjadi sangat patologis", kata jaksa penuntut Laure Beccuau dalam sebuah pernyataan.

Pria itu menggambarkan dirinya sebagai depresi dan memiliki kecenderungan bunuh diri, menceritakan bahwa dia telah merencanakan untuk bunuh diri dengan peluru terakhir setelah serangannya, kata jaksa penuntut.

Penggeledahan di rumah orang tua tersangka, di mana dia tinggal, tidak menemukan bukti adanya kaitan dengan ideologi ekstremis. Jaksa juga menyebutkan bahwa tersangka pertama kali mencari calon korban di pinggiran ibu kota Prancis tetapi membatalkan rencana itu setelah menemukan beberapa orang asing di lingkungannya.
Suku Kurdi Unjuk Rasa

Pasca penembakan di Paris tersebut, suku Kurdi dan beberapa masyarakat lainnya melakukan unjuk rasa dengan membalikkan dan membakar mobil serta melempari polisi. Petugas membalas dengan menembakkan gas air mata.

Awalnya, unjuk yang dilaksanakan di Place de la Republique berjalan dengan damai. Masyarakat hanya datang untuk menghormati korban penembakan. Namun, tiba-tiba unjuk rasa menjadi ricuh. Belum diketahui mengapa itu terjadi.

Polisi mengatakan 31 petugas dan satu pengunjuk rasa terluka, dan 11 penangkapan dilakukan.

Setelah penembakan itu, suku Kurdi menyerukan perlindungan yang lebih baik dari otoritas Prancis. Tokoh masyarakat bertemu dengan kepala polisi Paris pada hari Sabtu (24/12). Serangan hari Jumat terjadi hampir 10 tahun setelah pembunuhan tiga aktivis perempuan Kurdi di ibu kota Prancis, sebuah kejahatan yang belum terselesaikan.

Komunitas itu kembali "takut", karena "trauma" dengan pembunuhan pada Januari 2013, kata seorang pengacara dewan demokrasi Kurdi di Prancis (CDK-F). [nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic