Thephrase.id - Mehdi Taremi kemungkinan besar tak bisa memperkuat Inter Milan dalam ajang Piala Dunia Antarklub 2025. Penyerang asal Iran itu terjebak di Teheran akibat memanasnya konflik antara negaranya dengan Israel.
Taremi sebelumnya pulang ke Iran untuk membela Timnas Iran dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia menghadapi Timnas Qatar dan Timnas Korea Utara. Namun, situasi berubah drastis setelah pecahnya ketegangan bersenjata antara Israel dan Iran.
Saat ini, pemain berusia 31 tahun tersebut masih berada di ibu kota Iran, Teheran. Ia tidak bisa meninggalkan negara tersebut karena seluruh operasional bandara di Iran ditutup menyusul serangan udara dari Angkatan Udara Israel.
Kabar mengenai situasi Taremi pertama kali dilaporkan oleh media Italia, La Gazzetta dello Sport, dan disusul oleh saluran televisi Sky. Dengan kondisi ini, Taremi hampir pasti absen membela Inter Milan.
Lebih dari itu, peluang sang penyerang untuk menyusul ke Amerika Serikat, lokasi turnamen yang digelar oleh FIFA, juga semakin kecil, mengingat eskalasi konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Pihak Inter Milan disebut telah menjalin komunikasi intens dengan Taremi serta otoritas Iran di Italia selama 24 jam terakhir. Tujuannya adalah memberikan dukungan moril dan mencari solusi untuk mengeluarkan sang pemain dari kawasan konflik.
Pemain yang akan segera memulai petualangan barunya bersama Inter Milan ini berada di lokasi yang aman di Teheran. Ia disebut tidak terdampak langsung oleh serangan udara dan berada di bawah perlindungan yang ketat.
Inter Milan telah dua kali tampil di Grup E Piala Dunia Antarklub 2025. Tanpa Taremi, La Beneamata diimbangi Monterrey 1-1 dan menang susah payah 2-1 atas Urawa Reds.
Terkini, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan gencatan senjata antara Iran dengan Israel. Kondisi ini bisa mengakhiri perang yang telah terjadi 12 hari lamanya.
"Selamat kepada semuanya! Telah sepenuhnya disetujui oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan ada gencatan senjata lengkap dan total (dalam waktu sekitar 6 jam dari sekarang, ketika Israel dan Iran telah mereda dan menyelesaikan misi terakhir mereka yang sedang berlangsung!)," tulis Trump.
"Selama 12 jam, di mana pada saat itu perang akan dianggap berakhir. Secara resmi, Iran akan memulai gencatan senjata dan, pada jam ke-12, Israel akan memulai gencatan senjata. Pada jam ke-24, akhir resmi untuk Perang 12 Hari akan disambut oleh dunia," lanjut Trump.
"Selama setiap gencatan senjata, pihak lain akan tetap damai dan hormat. Dengan asumsi bahwa semuanya berjalan sebagaimana mestinya, dan memang akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua negara, Israel dan Iran, karena memiliki stamina, keberanian, dan kecerdasan untuk mengakhiri apa yang seharusnya disebut sebagai 'Perang 12 Hari'," tambahnya.
"Ini adalah perang yang bisa saja berlangsung selama bertahun-tahun dan menghancurkan seluruh Timur Tengah, tetapi itu tidak terjadi dan tidak akan pernah terjadi. Tuhan memberkati Israel, Tuhan memberkati Iran, Tuhan memberkati Timur Tengah, Tuhan memberkati Amerika Serikat, dan Tuhan memberkati dunia!" tandas Trump.