features

Terobosan Kampanye Amin dan Elektabilitasnya di Papan Survei

Penulis Aswandi AS
Jan 04, 2024
Program Desak Anies di Sumatera Barat. (Foto: Tangkapan layar YouTube/Anies Baswedan)
Program Desak Anies di Sumatera Barat. (Foto: Tangkapan layar YouTube/Anies Baswedan)

ThePhrase.id - Masa kampanye Pilpres 2024 ini, benar-benar menjadi musim tanam bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan –Muhaimin Iskandar (Amin).  Keduanya berbagi tugas untuk menggarap berbagai lahan dan kawasan yang ada di seluruh Tanah Air.  Tak peduli lahan itu kering atau basah, subur atau gersang.  

Sepanjang boleh ditanam, Amin akan mendatanginya untuk menggarap dan menyemai benih gagasannya di wilayah itu.  Termasuk daerah yang disebut-sebut sudah ada penunggunya atau yang sudah dikandangi oleh  pihak lain, seperti Jawa Tengah yang kerap disebut sebagai “Kandang Banteng”.  

Bagi pasangan nomor urut 1 ini, semua pihak boleh saja mengklaim sebuah kawasan sebagai miliknya,  tapi di musim kampanye ini semua daerah akan dinetralisir sebagai daerah tak bertuan yang boleh didatangi  oleh siapa saja yang berhak sesuai aturan.

Terobosan Kampanye

Sisi menarik dari kampanye Paslon nomor urut 1 itu, bukan hanya kegigihan untuk mendatangi semua wilayah di Indonesia tetapi juga model kampanye inkonvensional yang digelar Anies di berbagai wilayah  yang  tidak dilakukan oleh pasangan lain, yakni mengajak diskusi semua pihak terutama kalangan muda seperti mahasiswa dan pelajar dalam satu program bernama Desak Anies. Peserta yang bertanya diberikan kesempatan untuk mendesak Anies dengan pertanyaan apa saja dan Anies akan menjawab satu persatu.  Sebuah cara kampanye yang tidak hanya membutuhkan kemampuan berkomunikasi tingkat tinggi tetapi juga pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni yang diasah dengan jam terbang yang tinggi pula.

Terbukti Desak Anies telah memikat banyak pemilih muda yang ditunjukkan pada dominasi kaum muda yang hadir dalam setiap acara Desak Anies di berbagai kota di Indonesia.  Bahkan model kampanye ini menjadi bahasan khusus sebuah media berbasis di Singapura, Channel News Asia (CNA) melalui artikel berjudul 'Playing to his strengths, former academic Anies Baswedan woos the youth vote as he contests Indonesia's presidency',  yang diterbitkan Minggu (31/12/2023).

Dengan mengambil kasus seorang mahasiswa Universitas Hazairin di Provinsi Bengkulu, CNA menyebut mahasiwa itu menantang Anies dengan pertanyaan-pertanyaan yang pedas dan menghujaninya dengan pertanyaan-pertanyaan lanjutan.  Salah satu isu utama yang diangkat adalah sikap Anies  terhadap rencana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang  menjadi kebijakan milik Presiden Joko Widodo, namun tidak disetujui oleh Anies.

"Saat ia menjawab pertanyaan, meluangkan waktu untuk membongkar topik dan memberikan penjelasan rinci, kandidat tersebut tampak alami dalam berurusan dengan kaum muda," demikian laporan CNA.

Live TikTok

Tidak hanya mendatangi wilayah Indonesia di dunia nyata, Anies juga mendatangi teritori di dunia maya yang banyak dihuni oleh anak muda generasi milenial dan Gen Z, yakni platform media sosial Tiktok. Asumsi bahwa anak-anak muda itu apriori dengan politik tidak berlaku bagi Anies Baswedan.  Anies pun menggelar live Tiktok pertamanya pada 28 Desember 2023.

“Animo para nitizen besar ketika Pak Anies live dengan konten yang dibawa ringan tidak seperti Desak Anies," kata juru bicara Timnas AMIN,  Billy David Nerotumilena.

Tidak hanya materi yang dibawakan, tetapi kecanggungan Anies pada istilah yang ada di flatform itu menjadi daya tarik sendiri.  Live itu disaksikan lebih 300 ribu peserta.

Seorang praktisi digital campaign di Jogjakarta mencatat pantauan digital tentang interaksi live tiktok Anies ini sebanyak 700 ribu netizen.  Sedangkan netizen yang mengikuti/menonton interaksi tiktok life itu mencapai 7 juta viewer.  Sebuah angka yang sangat tinggi jumlah netizen yang terpapar infromasi kampanye digital AMIN ini.  

Besarnya animo ini membuat Paslon nomor urut 2, Ganjar- Mahfud  menggelar hal serupa. Namun Paslon nomor urut 3 yang cawapresnya seorang anak muda belum terdengar rencana untuk  menyambangi anak-anak muda mengajak mereka berdiskusi di flatform ini.

Menahan laju AMIN

Keunggulan Pasangan AMIN dalam berkampanye ini tidak hanya pada model dan pola kampanye yang “out of the box” atau inkonvensional, tetapi juga pada kampanye konvensional seperti pengumpulan massa di tempat terbuka. Jumlah massa AMIN yang berkumpul di Makassar, Sidoarjo,  Bekasi, Cilacap dan kota-kota lain di Indonesia sejauh ini masih belum bisa diimbangi oleh dua Paslon lainnya.  Kerumunan massa itu terjadi hampir di setiap tempat yang didatangi pasangan ini yang ditunjukkan melalui video yang beredar  di WA Group ataupun media sosial lain.  

Untuk menahan laju gerakan dan derasnya dukungan kepada Paslon nomor urut 1 ini, beberapa kepala daerah membatalkan jadwal kampanye AMIN di wilayahnya seperti yang terjadi di Banda Aceh, Bekasi, Pekanbaru, Ciamis,  Tasikmalaya, Bandung dan Nusa Tenggara Barat.  Namun, pembatalan itu bukannya menghambat justru menjadi panggung bagi Tim Hukum Pasangan AMIN untuk meraih simpati publik dengan menceritakan perlakuan tidak adil yang dialami oleh Pasangan Anies-Muhaimin.

Demikian juga kasus pemecatan Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar disinyalir ada hubunganya dengan upaya menekan arus dukungan para kyai kepada pasangan Anies – Muhaimin.  Pengurus Besar NU berkilah alasan pemecatan itu adalah masalah internal, yang mengundang reaksi di kalangan Gus (Kyai Muda) dan  para Nyai ( istri kyai)  membuat gerakan massif menggalang dukungan kaum nahdhiyin untuk Paslon nomor urut 1.

Elektabilitas AMIN di papan survei

Hasil survei yang dirilis oleh lembaga survei pasca debat cawapres tanggal 22 Desember 2023  menunjukkan, pasangan AMIN selalu berada di urutan buncit, atau elektabilitas terendah. Seperti angka di lembaga survei Poltracking Indonesia, yang mencatat pasangan Anies-Cak Imin pada angka 23,1 persen, di bawah Ganjar-Mahfud dengan 27,3 persen, Prabowo-Gibran di posisi puncak dengan 45,2 persen.  Angka yang kurang lebih sama juga dikeluarkan oleh lembag survei Populi, Indikator Politik  dan lain-lain.

Ada beberapa lembaga survei yang merilis hasil survei pasca debat cawapres itu yang mencatat pasangan AMIN berada di urutan kedua di atas Pasangan Ganjar – Mahfud. Seperti Litbang Kompas, yang mencatat   Anies -Muhaimin pada  angka 16,7 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat 15,3 persen.  Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat angka tertingi 39,7 persen.  Anies - Muhaimin juga berada pada urutan kedua pada survey CSIS (Center for strategis and international studies) dengan  26,1%  di atas Ganjar Pranowo-Mahfud MD di angka 19,4%.

Semua angka survei itu adalah hasil survei yang dilakukan sebelum debat capres-cawapres  tanggal 22 Desember 2023. Termasuk  lembaga konsultan politik Starpoll yang merilis hasil surveinya di enam provinsi di Jawa, Rabu (3/1/2024).  Starpoll  menemukan tingkat elektabilitas paslon 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sebesar 32,6 persen  menempel ketat paslon 02 Prabowo-Gibran 37,9 persen, disusul paslon 03 Ganjar-Mahfud dengan 18,6 persen. Sedangkan 10,9 persen tidak menjawab.

Peneliti Starpoll Slamet Murtianto mengungkapkan temuan meraka di lapangan mengindikasikan pilpres kemungkinan besar akan berjalan dua putaran.

“Hal ini tergambar dari simulasi head to head antar paslon yang selalu menempatkan Anies-Muhaimin sebagai juara,” kata Slamet.

Pada simulasi head to head antara AMIN dengan Prabowo-Gibran, responden yang memilih AMIN sebesar 47,4% dan yang memilih Prabowo-Gibran 40,6% dan rahasia atau tidak menjawab sebesar 12,1%.

Sementara head to head AMIN dengan Ganjar-Mahfud, responden yang memilih Anies-Muhaimin 57,4% dan memilih Ganjar-Mahfud 40,6%. Sedangkan yang menjawab rahasia atau tidak menjawab 13,6%. (Aswan AS)

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic