lifestyle

Tetap Stylish, Ini 5 Brand Fashion Lokal Berkelanjutan

Penulis Nadia A
Jun 19, 2021
Tetap Stylish, Ini 5 Brand Fashion Lokal Berkelanjutan
Thephrase.id - Tahukah kamu apa itu Sustainable Fashion? Sustainable fashion atau fashion berkelanjutan adalah fashion yang mengedepankan dan memperhatikan isu-isu kemanusiaan dan lingkungan di dalam industri fashion. Artinya, fashion yang memperhatikan siapa pembuat busana, baik penjahit, pengrajin, dan orang-orang yang terlibat di dalam pembuatan busana, bagaimana busana tersebut dibuat, serta bagaimana dampak busana tersebut terhadap lingkungan.

Sejumlah desainer serta para penggiat fashion sudah mulai peka akan isu kemanusiaan dan lingkungan di balik sebuah pemakaian busana. Tak sedikit brand-brand fashion yang memperhatikan etika seperti memberdayakan pekerjanya, juga memakai bahan-bahan alami dan ramah lingkungan dalam proses pembuatan busana. Tak hanya di luar negeri, brand fashion lokal pun sudah banyak yang secara tegas menyatakan brand fashionnya adalah brand fashion berkelanjutan.

Berikut adalah 5 brand fashion asal Indonesia yang mengedepankan fashion berkelanjutan dalam menjalankan bisnisnya.

SukkhaCitta

Foto: Instagram @sukkhacitta


SukkhaCita bekerja sama dengan pengrajin lokal di berbagai desa untuk membuat busana serta produk fashion lain seperti blouse, dress, outer, dan dompet, di mana kain yang digunakan diwarnai dengan serat dan cat alami yang ramah lingkungan. Kainnya sendiri seringkali berasal dari linen, kapas mentah, atau tencel.

Berkat kerja sama yang dijalin dengan pengrajin lokal, SukkhaCitta mampu meningkatkan pendapatan pengrajin sebesar 40% dan menolong mereka untuk hidup lebih berkecukupan. Sementara itu, 50% dari dana pembelian pelanggan diberikan SukkhaCitta untuk dana pendidikan di area komunitas pengrajin Sukkhacitta.

Rupahaus

Foto: Instagram @rupahaus


Rupahaus berpartner dengan pengrajin tekstil di desa-desa kecil di Indonesia dalam membuat desain serta busana fashion dengan proses handmade. Rupahaus juga menggunakan bahan natural yang tidak merusak lingkungan. Brand ini berupaya untuk melestarikan warisan budaya melalui produk kerajinan yang beretika. Produk yang diciptakan beragam, mulai dari pakaian sampai produk dekorasi rumah.

Proses pembuatan material dari Rupahaus hanya dilakukan saat musim kemarau karena proses pewarnaan produk Rupahaus menggunakan proses pengeringan alami dengan mengandalkan sinar matahari. Proses pembuatan material produk Rupahaus memakan waktu 2-4 bulan. Rupahaus juga memperhatikan kesejahteraan pengrajinnya. Sebanyak 5% keuntungan dari Rupahaus diberikan kembali kepada pengrajin Rupahaus yang tersebar di seluruh Indonesia untuk membangun komunitas pengrajin.

Osem

Foto: Instagram @_osem


Brand kelahiran tahun 2014 ini mengusung seni melipat, mengikat dan mewarnai kain atau yang sering disebut sebagai jumputan. Dalam pembuatan busananya, Osem hanya menggunakan kain yang berasal dari serat alam seperti linen, rami, katun, dan serat alam lainnya. Osem tidak menggunakan kancing dan resleting berbahan plastik sehingga dapat mengurangi limbah plastik dari pakaian. Model yang didesain Osem juga aktif bekerja sama dengan label lain yang dapat meng-upcycle sisa kain produksi Osen.

Menariknya, Osem hanya menggunakan warna biru alami dalam produknya yang berasal dari tumbuhan Indigofera Tinctoria. Selain berjualan, Osem juga rajin mengadakan workshop dan edukasi fashion ramah lingkungan.

IMAJI Studio

Foto: Instagram @imaji.studio


IMAJI studio aktif mengkampanyekan sebuah konsep bernama #slowfashion, yaitu konsep yang mendukung pemakaian busana dengan kualitas dan daya tahan tinggi dalam rentang waktu yang lama serta proses produksi busana yang beretika dan ramah lingkungan. IMAJI Studio menggandeng pengrajin kain di berbagai daerah di Indonesia untuk memproduksi motif unik yang berasal dari tumbuhan lokal. Setiap motif dibuat oleh pengrajin dan desainer untuk melestarikan budaya Indonesia dan memanfaatkan sumber daya alami.

Kain dari IMAJI Studio ditenun secara manual oleh pengrajin di Jawa Barat dan diwarnai di Bali di daerah Gianyar atau Bali Utara. Beberapa contoh tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pewarna adalah ketapang, manga, indigo, bungur, dan secang. IMAJI Studio juga aktif mengadakan workshop. Workshop terdekatnya akan diadakan pada 26 Juni 2021 bertema #ImajiZeroWaste: Fabric Collage Workshop di Plaza Indonesia, Jakarta.

Cinta Bumi Artisans

Foto: Instagram @cintabumiartisans


Cinta Bumi Artisans adalah brand fashion lokal di mana kain yang digunakan untuk pembuatan busana tersebut berasal dari kulit pohon mulberry. Pohon tersebut berasal dari daerah Lembah Bada, Sulawesi. Sementara itu, untuk pewarnanya, Cinta Bumi Artisans menggunakan pewarna alami seperti indigo dan morinda.

Tak hanya pewarna alami, Cinta Bumi Artisans juga memanfaatkan sampah dapur, limbah pernikahan, dan berbagai daun tropis dalam pembuatan syal, kain, baju, dompet, peralatan rumah, dan lain-lain. Sebanyak 95% dari tim Cinta Bumi Artisans adalah perempuan yang terlibat di proses pembuatan produknya. Brand yang berasal dari Bali tersebut juga rutin mengadakan workshop untuk meningkatkan awareness terhadap sustainable fashion.

(Nadia)

 

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic