Thor: Love and Thunder, Film MCU dengan Komedi yang Menyenangkan

ThePhrase.id - Thor: Love and Thunder telah memiliki ulasan yang berbeda-beda. Film tersebut saat ini berisiko menjadi film MCU Fase 4 ketiga yang gagal memenuhi label "bersertifikat segar" di Rotten Tomatoes.

Akhir Thor: Love and Thunder kemungkinan akan banyak dibicarakan, tetapi itu jelas tidak menjamin respons kritis yang hebat. Mungkin itu sebagian karena bagaimana Thor: Ragnarok mengubah citra dewa guntur tersebut, menciptakan harapan yang sangat tinggi untuk kelanjutannya. Kembalinya Jane Foster yang diperankan Natalie Portman, transformasinya menjadi Mighty Thor, dan debut MCU Christian Bale sebagai Gorr the God Butcher membuat Thor: Love and Thunder sangat menjanjikan sejak awal.

Sebelum Ragnarok, Thor MCU sebagian besar adalah karakter satu nada dengan film kedua yang menjemukan dan dilupakan, serta plot sekunder yang tidak diterima dengan baik di Avengers: Age of Ultron. Baik penonton maupun Chris Hemsworth tampaknya tidak senang dengan karakter dan film Thor, ke mana akan pergi, dan dengan demikian Taika Waititi dibawa untuk sepenuhnya menemukan kembali Dewa Guntur.

Langkah berisiko itu berhasil dengan sempurna, dan Thor: Ragnarok tidak hanya menjadi film Thor dengan pendapatan tertinggi, tetapi juga film dengan ulasan terbaik, dengan peringkat "bersertifikat segar" 93% yang mengesankan di Rotten Tomatoes. Namun, Skor Rotten Tomatoes Thor: Love & Thunder, masih jauh di belakang angka itu.

Thor: Love & Thunder saat ini memiliki skor 71% di Rotten Tomatoes. Sementara, angka itu dekat dengan film terbaru MCU, Doctor Strange in the Multiverse of Madness (74%), film ini tertinggal di belakang semua film MCU Phase 4 lainnya, Spider-Man: No Way Home (93%), Shang-chi dan the Legend of the Ten Rings (91%) dan Black Widow (79%).

Sementara ulasan film ini menyoroti bahwa Taika Waititi tidak kehilangan sentuhannya, mereka juga berbicara tentang film yang terlalu mirip dengan Ragnarok. Mighty Thor yang diperankan Natalie Portman dan Gorr yang diperankan oleh Christian Bale begitu juga penampilan Hemsworth sebagai Odinson dipuji oleh sebagian besar penonton, sementara efek visual dan nada yang tidak konsisten dianggap sebagai poin rendah dalam film ini.

Terlalu Ringan

Taika Waititi mengatakan  bahwa dia tidak ingin membuat film ini hanya pengulangan dari seri sebelumnya, dan dari ulasan film ini setidaknya mencoba meniru apa yang berhasil untuk film Thor Ragnarok. Namun, humor Thor: Love & Thunder tampaknya tidak mendarat dengan baik, sampai-sampai menghalangi bagian cerita yang lebih serius.

Setelah berbagai film MCU fase keempat yang menampilkan jalan cerita yang cukup berat seperti Doctor Strange dan Black Widow, film Dewa Guntur ini terasa sangat ringan. Bagaimanapun, konsensus umum adalah bahwa mereka yang menikmati Thor: Ragnarok akan menyukai Thor: Love & Thunder, sedangkan mereka yang menginginkan sesuatu yang sedikit berbeda — nada yang lebih serius untuk mencocokkan materi pelajaran yang sangat serius, misalnya — mungkin akan kecewa.

Pada akhir film, alasan judul film tersebut akhirnya diungkap. Thor menyajikan sarapan bergizi untuk putri Gorr, memberinya nutrisi yang dibutuhkan untuk melawan pertarungan yang baik bagi mereka yang tidak bisa bertarung dengan baik. Narasi Korg kemudian menggambarkan pasangan itu sebagai "Cinta dan Guntur."

Ini adalah contoh pahlawan aksi yang tumbuh sebagai pribadi dan melunak menjadi ayah pengganti. Anak dari Gorr, Love, diperankan oleh putri Hemsworth sendiri.

Bersama-sama, God of Thunder dan putri angkatnya siap untuk petualangan Thor klasik, yang sepertinya merupakan perpisahan yang pas untuk Hemsworth sebagai salah satu pahlawan terakhir yang masih hidup dari jajaran asli MCU. Tidak ada film atau serial MCU mendatang yang akan melibatkan Thor, tetapi selalu ada kemungkinan dia akan muncul lagi. [nadira]