leader

Thresia Mareta, Kartini Modern yang Bawa Budaya ke Panggung Global Lewat LAKON Indonesia

Penulis Firda Ayu
Apr 21, 2025
(Foto: instagram.com/thresia.mareta)
(Foto: instagram.com/thresia.mareta)

ThePhrase.id – Lahir dan tumbuh besar dengan berpindah-pindah tempat di berbagai daerah di Indonesia membuat Thresia Mareta, pendiri LAKON Indonesia jatuh cinta akan kekayaan budaya Nusantara, terutama batik.

Sejak kecil, Thresia Mareta kerap berpindah kota, mulai dari Semarang hingga Yogyakarta dan Solo, yang menumbuhkan kecintaannya akan batik. Kecintaan ini tumbuh menjadi keresahan ketika ia menyadari bahwa para pengrajin dan budaya Indonesia terancam hilang.

Hal inilah yang kemudian menjadi fondasi dari kiprah panjangnya pada pelestarian budaya dan industri fashion Tanah Air. Setelah menyelesaikan pendidikan arsitektur di Universitas Tarumanagara Jakarta, Thresia memulai karier profesionalnya di perusahaan furnitur, Vinoti. 

Namun, ketertarikannya pada dunia fashion mulai membawanya ke bidang industri baru. Di tahun 2003, Thresia mendirikan Sequins Bride (2003), sebuah label busana pengantin dan pesta yang memperlihatkan sentuhan kreatifnya dalam merancang busana cantik dengan nilai estetika tinggi. Sequins Bride menjadi langkah awal Thresia di industri fashion.

Tak hanya berkecimpung di dunia mode, Thresia juga menggunakan kemampuan arsitekturnya dengan menjadi salah satu konseptor dan Project Director dalam pembangunan TK Sekolah Terpadu Pahoa di Summarecon Serpong, Tangerang di tahun 2011.

Sekolah yang dirancang dengan konsep ramah lingkungan ini berhasil meraih tujuh penghargaan internasional di bidang arsitektur, hingga disebut oleh pakar dari World Resources Institute sebagai model sekolah futuristik.

Thresia juga sempat merambah di bidang ritel dengan memimpin STAR Department Store yang memiliki tiga gerai di Jakarta, Serpong, dan Bekasi pada tahun 2013. Selama pandemi, Thresia berhasil membawa STAR mampu bertahan dan diakui oleh para pemasok sebagai salah satu department store yang paling dapat diandalkan.

Kembali teringat akan keresahaannya terhadap pelestarian budaya Indonesia, Thresia kemudian mendirikan LAKON Indonesia di tahun 2018. LAKON menjadi sebuah ekosistem mode yang berfokus pada prinsip pelestarian budaya. 

Thresia Mareta  Kartini Modern yang Bawa Budaya ke Panggung Global Lewat LAKON Indonesia
(Foto: instagram.com/thresia.mareta)

Tak hanya sekadar label fashion, Thresia membawa LAKON menjadi ruang hidup bagi budaya Indonesia. LAKON Indonesia resmi diluncurkan melalui fashion show perdana bertajuk The Chapter (2018) di Jakarta.

Thresia juga kemudian membuka gerai LAKON pertamanya pada 2 Juni 2018. Melalui LAKON, Thresia membangun tiga pilar utama: sebagai filosofi pelestarian budaya, sebagai rumah bagi 150 UMKM lokal, dan sebagai merek fashion yang aktif menggelar koleksi busana, melansir Elle Indonesia.

Komitmen Thresia terhadap perajin lokal tak berhenti sampai di situ. Ia mendirikan Teras LAKON, sebuah ruang seperti laboratorium kreatif tempat masyarakat bisa melihat langsung proses membatik dan terkoneksi dengan karya budaya. 

Dengan berbagai kiprah ini, tak heran bahwa Thresia dipercaya menjadi penasihat JF3 Fashion Festival sejak tahun 2021, ajang tahunan yang telah berusia lebih dari dua dekade. Selain itu, Thresia juga menjadi pelopor program pendampingan bagi desainer muda melalui Pintu Incubator di tahun 2022. 

Program ini ia gagas bersama LAKON Indonesia, JF3, dan Kedutaan Prancis untuk membentuk generasi baru pelaku industri fashion yang memahami pentingnya pelestarian budaya.

Dedikasi dan kontribusi Thresia telah diakui secara internasional dengan gelar Knight of the Ordre des Arts et des Lettres yang ia dapat dari Pemerintah Prancis di tahun 2024. Penghargaan ini merupakan salah satu penghargaan tertinggi di bidang seni dan budaya, dan diberikan atas perannya dalam melestarikan serta memajukan warisan budaya Indonesia melalui dunia fashion. 

Duta Prancis untuk Indonesia, Fabien Penon memuji Thresia sebagai sosok perempuan yang berdaya, pemimpin yang inspiratif, dan mampu menciptakan peluang serta memberdayakan komunitasnya. 

Melalui momen tersebut, Thresia juga meluncurkan buku berjudul Ode to Indonesian yang mengangkat cerita dari 15 sosok inspiratif di Indonesia. Melalui buku ini, Thresia ingin menginspirasi generasi muda dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. [fa]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic