
ThePhrase.id - Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan terima kasih kepada sejumlah gerakan solidaritas yang dilakukan individu maupun komunitas masyarakat, yang turut andil menyalurkan bantuan kepada korban terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh dan Sumatra.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat yang telah bahu-membahu menggalang bantuan bagi warga terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatra,” ujar Gibran dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (9/12), dikutip Antaranews.
Gibran menilai inisiatif “Warga Bantu Warga”, yang digerakkan Pendiri Malaka Project Ferry Irwandi, relawan dari kalangan influencer (pemengaruh) atau selebgram seperti Praz Teguh, Willie Salim, dan lainnya mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi karakter bangsa.
“Gerakan warga bantu warga, seperti yang dilakukan oleh banyak lembaga sosial, komunitas, hingga individu seperti Saudara Ferry Irwandi, Praz Teguh, Willie Salim, dan lainnya merupakan aksi nyata dari semangat gotong-royong dan kepedulian sosial yang sejak lama menjadi kekuatan bangsa kita,” imbuhnya.
Wapres berharap bantuan yang disalurkan dapat memberikan manfaat besar sekaligus menjadi dukungan moral bagi masyarakat yang terdampak banjir bandang maupun longsor di Aceh dan Sumatra.
Pernyataan Gibran disampaikan di tengah munculnya kritik, bahkan sindiran dari salah satu anggota DPR RI, Endipat Wijaya yang menyebut aksi yang dilakukan Ferry Irwandi dan para relawan lainnya dengan sebutan “sok paling-paling” berkontribusi di Aceh maupun Sumatra.
Hal tersebut disampaikan Endipat dalam rapat bersama Kemkomdigi di ruang Komisi I DPR, Jakarta pada Senin (8/12), ketika meminta kementerian terkait untuk lebih aktif mempublikasikan informasi mengenani kinerja pemerintah di wilayah bencana, agar mampu menandingi viralnya aksi para relawan di lapangan.
“Fokus nanti ke depan, Kementerian Komdigi ini mengerti dan tahu persis isu sensitif nasional dan membantu pemerintah memberitahukan dan mengamplifikasi informasi, sehingga enggak kalah viral dibandingkan dengan teman-teman yang sekarang ini, ‘sok paling-paling’ di Aceh, di Sumatra, dan lain-lain itu,” ujar Endipat.
Anggota Partai Gerindra berpendapat bahwa kerja pemerintah seharusnya lebih dikenal publik karena dinilai sudah cukup hebat. Ia kemudian membandingkan besaran donasi individu yang viral dengan anggaran pemerintah.
“Orang-orang cuma nyumbang Rp10 miliar, negara sudah triliun-triliunan ke Aceh itu. Jadi yang kayak gitu-gitu, mohon dijadikan perhatian (pihak Komdigi), sehingga ke depan tidak ada lagi informasi yang seolah-olah negara tidak hadir di mana-mana. Padahal negara sudah hadir sejak awal di dalam penanggulangan bencana,” tandasnya. (Rangga)