ThePhrase.id - Indonesia menerima tiga juta dosis vaksin Moderna pada Minggu (11/7) dari Amerika Serikat. Vaksin tersebut dikirim dari fasilitas berbagi vaksin global atau Covax. Kedatangan vaksin Moderna tersebut menambah jumlah ketersediaan vaksin di Indonesia menjadi 122 juta dosis. Pemerintah memutuskan untuk menggunakan vaksin Covid-19 buatan Amerika Serikat tersebut untuk 1,47 juta tenaga kesehatan sebagai vaksin suntikan ketiga atau booster.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemberian vaksinasi booster baru bisa diberikan kepada tenaga kesehatan mengingat cakupan vaksinasi yang masih belum memenuhi target. Ia juga mengungkapkan pemberian booster terhadap tenaga kesehatan diprioritaskan karena para nakes sedang berjuang melawan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Karena tenaga kesehatan kita itu yang setiap hari bertemu dengan virus yang tinggi sekali kadarnya. Dan mereka harus kita lindungi mati-matian, agar bisa konsentrasi bekerja," jelas Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada konferensi pers, Jumat (9/7).

Vaksin Moderna sendiri telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Uses Authorization (EUA) oleh Badan POM pada 2 Juli 2021. Vaksin Moderna menjadi vaksin kelima yang mendapatkan izin penggunaan darurat di Indonesia mengikuti vaksin CoronaVac, vaksin Sinovac yang diproduksi Bio Farma, AstraZeneca, dan Sinopharm. Vaksin Moderna merupakan vaksin mRNA pertama yang memperoleh EUA dari Badan POM.

Dilansir di laman covid19.go.id, vaksin Moderna memiliki efikasi 94,1 % untuk mencegah Covid-19 yang parah pada kelompok usia 18 hingga di bawah 65 tahun dan 86,4% pada kelompok usia 65 tahun ke atas. Hasil ini merupakan pengamatan setelah penyuntikan kedua.

Vaksin buatan Amerika Serikat ini perlu penyimpanan khusus yaitu pada suhu minus 20 derajat celcius. Karena kebutuhan teknologi khusus, vaksin Moderna akan diserahkan ke Indonesia bersama dengan teknologi penyimpanan dan distribusinya.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kedatangan vaksin Moderna hasil hubungan kerjasama internasional dari pemerintah Amerika Serikat melalui jalur multilateral COVAX Facility ini merupakan pengiriman tahap pertama.

Menurut Retno, Amerika Serikat berkomitmen memberikan dosis sharing vaksin kepada Indonesia berjumlah 4.500.160 dosis yang akan dikirim bertahap. Mekanisme dosis sharing atau berbagi dosis vaksin adalah bagian dari mekanisme multilateral untuk memastikan akses setara terhadap vaksin untuk semua negara.

Indonesia secara konsisten mendukung mekanisme berbagi dosis tersebut guna mempercepat pencapaian prinsip kesetaraan akses vaksin bagi semua negara.

“Kini Indonesia juga telah menerima tawaran dukungan dari beberapa negara antara lain Jepang akan mengirimkan tahap kedua vaksin Astrazeneca, kemudian tawaran serupa datang dari Belanda, Inggris, Australia, dan Uni Emirat Arab,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi virtual, Minggu (11/7).

Tak hanya vaksin, berbagai dukungan datang dari negara tetangga untuk membantu memenuhi kebutuhan ventilator, oksigen, obat-obatan, dan peralatan medis di Indonesia. Berbagai dukungan telah diterima dari negara sahabat antara lain ventilator, oxygen concentrator, obat-obatan dan peralatan medis lain.

“Hari Jumat lalu telah tiba dukungan dari Singapura dan Australia, dukungan dari Singapura melalui jalur laut sudah berangkat dari Singapura dan menurut rencana akan tiba di pelabuhan Tanjung Priok tanggal 14 Juli antara lain berisi oksigen konsentrator dan oksigen silinder,” tandas Menlu.

[nadira]