Tijjani Reijnders, Perpaduan Budaya Indonesia yang Bangga terhadap Pencapaian dan Belanda yang Rendah Hati

Thephrase.id - Gelandang AC Milan dan Timnas Belanda, Tijjani Reijnders buka-bukaan tentang kehidupannya di Milan TV. Pemain berumur 26 tahun itu bersyukur punya dua darah yang mengalir di tubuhnya.

Tijjani lahir di Zwolle, Belanda pada 29 Juli 1998. Garis keturunan Indonesia berasal dari ibunya, Angelina Syane Lekatompessy dan kakeknya, Jantje Lekatompessy yang lahir di Jakarta.

Ayah Tijjani, Martin Reijnders merupakan mantan pemain. Lahir pada 11 April 1972, ia berposisi sebagai penyerang dan pernah bermain untuk PEC Zwolle sampai Den Bosch.

Tijjani juga memiliki adik yang berprofesi sebagai pesepak bola. Ia adalah Eliano Reijnders, bek PEC Zwolle di Belanda sekaligus pemain Timnas Indonesia.

"Ibu saya orang Indonesia, dan ayah saya orang Belanda. Saya, saudara laki-laki, dan saudara perempuan saya adalah perpaduan dari keduanya," beber Tijjani.

"Putra saya, Xavien, adalah perpaduan yang luar biasa karena istri saya berasal dari Irak. Saat kecil, saya memiliki pengaruh budaya Indonesia dan Belanda, yang membuat saya menjadi seperti sekarang," tambahnya.

"Dari budaya Belanda, saya belajar untuk tetap rendah hati, dan dari sisi Indonesia, saya belajar untuk sangat bangga dengan apa yang kita lakukan dan capai," sambung Tijjani.

"Saya bangga dengan keluarga saya dan perjalanan karier saya. Saya selalu ingin menjadi diri sendiri dalam segala situasi. Nilai tentang kerendahan hati ini juga ingin kami ajarkan kepada anak kami," tegasnya.

Tijjani menjelma sebagai gelandang papan atas di Eropa berkat bergabung dengan AC Milan dari AZ Alkmaar pada 2023. Pada tahun yang sama, ia juga diberikan debut dengan Timnas Belanda.

Tijjani telah mengukir delapan gol plus tiga assists dari 22 penampilannya bersama AC Milan di musim ini. Sedangkan untuk Timnas Belanda, ia tampil dalam 20 pertandingan dengan tiga gol dan dua assists.