trending

Tingkatkan Antibodi Signifikan, Jerman Rekomendasikan untuk Gabungkan Dua Vaksin

Penulis Nadira Sekar
Jul 08, 2021
Tingkatkan Antibodi Signifikan, Jerman Rekomendasikan untuk Gabungkan Dua Vaksin
Foto: Ilustrasi Vaksinasi (freepik.com doctor photo created by freepik)


ThePhrase.id - Hingga saat ini, WHO telah merekomendasikan 6 vaksin untuk menangani Covid-19 dan 5 di antaranya membutuhkan dua dosis. Banyak orang bertanya-tanya apakah mereka dapat menggabungkan atau mencampur vaksin dalam dosis kedua. Atas dasar efikasi, Jerman telah memberikan saran terkuat di dunia untuk menggabungkan vaksinasi Covid-19.

Menurut Komite Tetap Vaksinasi Jerman (German Standing Committee on Vaccination/STIKO), orang yang menerima dosis pertama vaksin Oxford-AstraZeneca harus mendapatkan vaksin mRNA sebagai dosis kedua, tanpa memandang usia mereka.

Jerman menjadi salah satu negara pertama yang sangat mendesak agar masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi AstraZeneca untuk mendapatkan dosis kedua dari vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna.

Selain Jerman, Kanada juga memberikan rekomendasi untuk menggunakan vaksin mRNA sebagai dosis kedua bagi masyarakat yang mendapatkan dosis pertama vaksin Astrazeneca/COVISHIELD.

Penggabungan penggunaan vaksin tersebut didasari penelitian yang dilakukan di University of Oxford yang diterbitkan pada 28 Juni bahwa Vaksin Oxford-AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech, yang diberikan dalam dosis bergantian, menghasilkan respons kekebalan yang kuat terhadap Covid-19.

Menurut siaran pers University of Oxford, penelitian menemukan bahwa kedua vaksin ‘campuran’ yang diberikan berjarak empat minggu (Pfizer-BioNTech diikuti oleh Oxford-AstraZeneca dan Oxford-AstraZeneca diikuti oleh Pfizer-BioNTech) menghasilkan tingkat antibodi yang signifikan terhadap protein IgG SARS-CoV-2.

Sementara itu, European Medicines Agency mengungkapkan bahwa mereka tidak dalam posisi untuk memberikan rekomendasi untuk menggunakan dua jenis vaksin, namun ada alasan ilmiah yang kuat di balik pendekatan tersebut.

Beberapa negara Eropa sebelumnya telah menggunakan vaksin mRNA sebagai tindak lanjut setelah dosis awal AstraZeneca untuk alasan kesehatan dan keselamatan daripada efektivitas. Negara-negara seperti Jerman dan Spanyol menyarankan agar pasien di bawah usia 60 tahun yang mendapat dosis pertama AstraZeneca mendapatkan dosis mRNA untuk dosis kedua mereka karena kekhawatiran tentang kemungkinan peristiwa pembekuan darah yang mematikan.

Meskipun statistik efikasi dilaporkan secara luas yang tampaknya menunjukkan variasi yang signifikan di seluruh proses vaksinasi, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa satu vaksin lebih unggul dari yang lain. Menunda vaksinasi dengan harapan menerima vaksin yang ‘lebih baik’ menempatkan Anda dan orang lain pada resiko terpapar Covid-19. Vaksin terbaik adalah vaksin yang tersedia untuk Anda Saat ini.

[nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic