ThePhrase.id - Presiden Joko Widodo meninjau langsung penanganan erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Selasa (07/12). Dalam kunjungannya, Presiden ingin memastikan bahwa penanganan dilakukan semaksimal mungkin.
Foto: Presiden Jokowi meninjau langsung lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
“Pagi hari ini, saya datang ke lokasi untuk memastikan bahwa seluruh kekuatan yang kita miliki sudah berada di lapangan untuk pencarian korban yang masih ada, kemudian juga evakuasi, juga penanganan pengungsi di lapangan. Kita juga lihat untuk rencana perbaikan infrastruktur yang rusak akibat letusan Gunung Semeru ini,” ujar Presiden Joko Widodo dalam keterangan persnya.
Presiden menyapa para pengungsi dan juga menyerahkan santunan kepada ahli waris korban meninggal akibat erupsi. Presiden juga meninjau dapur umum dan posko pelayanan kesehatan.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa Pemerintah akan mempersiapkan relokasi lebih dari 2000 hunian masyarakat yang terdampak erupsi serta melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak.
“Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya korban akibat letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur,” ucapnya
Jumlah Korban Erupsi Semeru
Foto: Presiden Jokowi meninjau langsung lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Menurut Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, hingga Rabu (8/12) jumlah korban meninggal dunia mencapai 34 orang, sedangkan yang masih dalam pencarian 16 orang.
Mengutip kompas.com, ada 69 orang yang terluka akibat aliran awan panas. Sementara jumlah ternak warga yang terdampak sebanyak 3.021 ekor yang terdiri dari sapi potong sebanyak 764 ekor, kambing atau domba sebanyak 684 ekor, dan unggas sebanyak 1.578 ekor.
Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021 yang telah menyebabkan kerusakan di sektor permukiman, pendidikan, maupun sarana dan prasarana. Posko masih terus melakukan pemutakhiran terhadap dampak kerugian material, dengan data sementara rumah terdampak 2.970 unit, 38 unit fasilitas pendidikan dan putusnya jembatan gladak perak. [nadira]