lifestyleHealth

Tipe Kepribadian ABCD, Apa Perbedaannya dan Bagaimana Dampaknya pada Kehidupan?

Penulis Ashila Syifaa
Oct 26, 2025
Ilustrasi tipe kepribadian ABCD. (Foto: Freepik.com)
Ilustrasi tipe kepribadian ABCD. (Foto: Freepik.com)

ThePhrase.id - Pernahkan kamu mendengar tipe kepribadian atau personality type ABCD? Tipe kepribadian ABCD ini merupakan bentuk klasifikasi mendasar yang mengelompokkan orang berdasarkan karakteristik utama yang melekat pada diri mereka.

Model ini membantu memudahkan pemahaman pola perilaku, kepribadian, dan juga dampaknya pada aspek kesehatan seseorang.

Sistem tipe kepribadian ABCD mengacu pada empat kategori yang diperkenalkan oleh sejumlah psikolog dan peneliti sejak lama. 

Tipe A dan B pertama kali dikenalkan oleh Dr. Meyer Friedman dan Dr. Ray Rosenman pada tahun 1959 sebagai bagian dari studi terkait kesehatan jantung. 

Sementara tipe C diidentifikasi oleh Steven Greer dan Tina Morris pada 1975, sedangkan tipe D dikembangkan oleh psikolog Johan Denollet dan dikenal sebagai tipe “distressed” karena cenderung mengalami emosi negatif yang berlebih.​

Setiap tipe kepribadian tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda dan karakteristik sendiri, sebagai berikut:

  • Tipe A: Orang dengan tipe ini cenderung agresif, kompetitif, berorientasi pada pencapaian, dan sering merasakan tekanan waktu. Mereka juga memiliki ambisi tinggi, mudah marah, serta sifat tidak sabar. Tipe A berisiko mengalami stres tinggi dan kondisi kesehatan tertentu seperti hipertensi penyakit jantung koroner.​
  • Tipe B: Berlawanan dengan tipe A, tipe B lebih santai, ramah, tidak mudah frustasi, dan tidak terlalu kompetitif. Mereka menikmati hidup dengan cara yang lebih tenang dan cenderung lebih toleran terhadap orang lain.​
  • Tipe C: Ditandai dengan sikap perfeksionis, detail-oriented, dan introvert. Orang dengan tipe C sering menekan emosinya, termasuk kemarahan dan kesedihan, sehingga mudah mengalami stres emosional dan cenderung pasif.​
  • Tipe D: Disebut juga kepribadian “distressed”, tipe ini ditandai dengan kecenderungan mengalami emosi negatif seperti kecemasan, ketakutan, dan iritabilitas. Mereka juga cenderung menahan diri dalam berinteraksi sosial karena takut ditolak atau tidak disetujui.​

Kepribadian bisa mempengaruhi kondisi kesehatan. Tipe A, misalnya, dikenal sebagai faktor risiko untuk stres kerja yang tinggi dan tekanan darah tinggi yang dapat berujung pada penyakit jantung, gagal jantung, dan stroke. Namun, penelitian terbaru menegaskan bahwa tipe A saja tidak secara langsung menyebabkan penyakit jantung, melainkan sifat permusuhan dan kemarahan yang berulang adalah yang berkontribusi.​

Tipe B dengan stres yang rendah cenderung memiliki umur panjang dan kesehatan yang lebih baik, meskipun terkadang sifat santai mereka bisa membuat kurang waspada terhadap kesehatan diri. 

Tipe C memiliki hubungan yang kurang konsisten dengan kanker, tetapi ciri-ciri seperti menekan emosi negatif dapat memperburuk kondisi kesehatan.

Tipe D berpotensi memperparah kondisi penyakit jantung koroner karena tingginya stres emosional dan kecenderungan menghindari interaksi sosial yang mendukung kesehatan.​

Model tipe kepribadian ABCD memberikan kerangka untuk memahami bagaimana kepribadian dapat memengaruhi perilaku dan kesehatan seseorang. Walaupun setiap orang unik dan tidak selalu cocok secara eksklusif dalam satu kategori, memahami tipe ini membantu mengenali pola perilaku yang mungkin berdampak positif maupun negatif.

Untuk mengetahui tipe kepribadian yang lebih rinci, tersedia berbagai tes psikologi online, atau konsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk memberikan wawasan lebih dalam. [Syifaa]

 

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic