ThePhrase.id – Setelah melakukan perawatan karena terinfeksi Covid-19 dan telah dinyatakan sembuh melalui hasil negative RT-PCR, tak sedikit pasien penyintas masih mengalami keluhan yang menyerupai gejala Covid-19. Gejala tersebut umumnya wajar terjadi 2 hingga 4 minggu setelah sembuh. Namun, apabila keluhan tersebut dialami oleh para penyintas dalam waktu yang lebih lama, bisa jadi kondisi tersebut merupakan gejala yang disebut long covidsyndrome.
dr Reisa Broto Asmoro selaku juru bicara Satgas Covid-19 tanah air. foto: youtube setpres
Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19, Reisa Broto Asmoro, seorang penyintas dapat dinyatakan mengalami post covid atau yang umumnya dikenal sebagai long covid apabila terus menerus mengalami gejala covid berkelanjutan hingga lebih dari 4 minggu. Keluhan dan tingkat keparahan pada penyintas yang mengalami long covid pun berbeda-beda.
"Dianggap sebagai post covid jika gejala itu timbul lebih dari empat minggu atau bisa berlanjut sampai tiga bulan," ungkap Reisa sebagaimana dilansir dari laman Kemenkes RI.
Keluhan yang dapat dialami pada masa long covid dapat berupa batuk kering, sesak napas, batuk berdahak, nyeri dada, mual, muntah, maupun diare. Beberapa di antaranya juga merasakan gejala long covid berupa belum memulihnya indera penciuman dan indera perasa dalam jangka panjang.
Menurut Reisa, gejala tersebut tidak ditentukan oleh faktor tertentu seperti usia mapun tingkat keparahan semasa terinfeksi. Keluhan yang timbul pada pasien long covid murni merupakan respons tubuh masing-masing pasien dan organ tubuh yang terserang pada saat terinfeksi Covid-19.
Menindaklanjuti hal tersebut, Reisa memberikan beberapa tips yang dapat dilakukan oleh para penyintas yang mengalami long covid apabila keluhan tak kunjung menghilang hingga lebih dari 4 minggu masa pemulihan.
Tetap Konsultasi dengan Dokter
Sebagian besar penyintas Covid-19 berhenti berkonsultasi dengan dokter yang menanganinya setelah dinyatakan sembuh. Hal tersebut membuat para tenaga medis kesulitan untuk melakukan diagnosis pada mereka yang mengalami long covid.
Platform untuk konsultasi dengan dokter secara online. Foto: halodoc.com
"Kontrol dokter rutin tetap penting supaya tahu penyebabnya ketika muncul gejala termasuk memilih penanganan dan terapi yang tepat untuk penyembuhan," imbau Reisa.
Apabila terbentur dengan aktivitas harian yang telah lama ditinggalkan pada masa penyembuhan, penyintas tidak perlu melakukan konsultasi tatap muka melainkan dapat memanfaatkan fitur-fitur konsultasi kesehatan online yang telah banyak tersedia secara resmi.
Konsumsi Obat dan Vitamin
Banyak dari penyintas yang meninggalkan obat-obatan dan vitamin sejak dinyatakan sembuh. Padahal, dokter maupun tenaga medis bisa saja meresepkan obat dan suplemen yang harus tetap dikonsumsi meskipun telah dinyatakan negaitif sebagai salah satu upaya pemulihan.
Ilustrasi obat dan vitamin. Foto: pixabay
“Tetap terus mengkonsumsi obat-obatan yang disarankan oleh dokter sampai dinyatakan tidak perlu lagi mengkonsumsi,” tambahnya.
Obat-obatan dan vitamin yang diresepkan dokter ketika pasien Covid-19 dinyatakan sembuh dikonsumsi dalam rangka mengurangi gejala yang mungkin tersisa. Sedangkan, multivitamin berfungsi untuk meningkatkan imun tubuh sebagai upaya pemulihan.
Pola Hidup Sehat dan Bersih
Menerapkan pola hidup sehat dan bersih juga merupakan faktor penting guna mencegah maupun menangani terjadinya long covid. Mengingat, penyintas yang telah sembuh dari Covid-19 tidak tertutup kemungkinan untuk dapat tertular kembali.
Ilustrasi mencuci tangan sebagai salah satu contoh pola hidup bersih dan sehat. Foto: pixabay
Penerapan pola hidup sehat dapat dilakukan dengan implementasi protokol kesehatan seperti sering mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak aman, juga dengan menjaga kebersihan, makan makanan bergizi, berolahraga secara rutin, dan istirahat cukup.
“Melakukan pola hidup sehat penting terutama di tengah pandemi, bukan berarti setelah pernah terinfeksi tidak akan terinfeksi lagi, bagaimana caranya agar tidak sampai tertular kembali,” jelasnya.
Terakhir, Reisa juga menambahkan bagi para penyintas untuk melakukan vaksinasi dalam kurun waktu tiga bulan setelah dinyatakan sembuh guna meningkatkan kekebalan tubuh. [re]