ThePhrase.id - Banyak orang tua yang makin aktif di media sosial untuk membagikan momen-momen buah hatinya. Dengan membagikan video ataupun foto para orang tua ini membuat digital footprint bagi anaknya dan ini merupakan hal yang serius.
Menurut Wall Street Journal, bagi yang aktif membagikan foto dan video anak, saat anaknya berumur lima tahun sudah ada lebih dari 1.000 foto dan video yang diunggah di media sosial. Hal ini menandakan 92 persen anak berumur dua tahun sudah memiliki kehadiran di dunia maya.
Ilustrasi kegiatan keluarga. (Foto: Pexels/Vidal Balielo Jr)
Meskipun memiliki tujuan untuk membangun kenang-kenangan hal ini dapat berbahaya karena dalam prosesnya orang tua dapat dengan tidak sengaja membandingkan buah hatinya sendiri dengan yang lain. Dapat juga berujung oversharing atau terlalu membagikan informasi yang mungkin personal atau pribadi.
Orang tua semakin mengekspos buah hatinya tanpa melihat akibatnya. Menurut penulis dan jurnalis Jenni Mortimer ada beberapa aturan atau tips parenting bagi orang tua yang aktif di media sosial.
1. Jangan mengunggah anak ketika sedang berada titik terendahnya
Mungkin memang refreshing untuk sesekali membagikan kesedihan buah hati untuk menunjukan sisi keaslian dari kehidupan dunia maya orang tua. Tetapi ketika sudah membagikan video anak sedang tantrum atau video memalukan adalah langkah yang sudah melewati batas.
Ada perbedaan antara mengunggah foto atau video yang memalukan dengan foto lucu yang bikin tertawa seperti salah memakai sepatu ataupun ketika anak tak sengaja menjatuhkan makanan.
Jangan pernah mempermakukan anak di media sosial karena itu berbahaya untuk anak. Karena hal ini akan bertolak belakang dengan peran orang tua yaitu melindungi anak.
2. Jangan pernah mengunggah foto ataupun video anak tanpa busana
Kita tidak pernah tahu dengan pasti siapa yang mengikuti akun media sosial dan siapa saja yang melihat unggahan. Maka penting bagi orang tua agar berhati-hati saat mengunggah konten buah hatinya. Meskipun terlihat lucu dan menggemaskan melihat anak berlarian di taman tidak mengenakan kaos, sebaiknya tidak diunggah agar anak tetap terjaga.
3. Jangan membandingkan anak dengan yang lain
Ilustrasi kegiatan keluarga. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)
Media sosial memang sudah dikenal sebagai salah satu penyebab orang membanding-bandingkan tak terkecuali orang tua yang dapat membandingkan anaknya dengan yang lain. Terkadang orang tua akan mempertanyakan kemampuan parenting dirinya dengan yang lain ataupun membandingkan anaknya.
Hanya karena melihat konten orang tua lainnya yang memiliki anak lebih cepat berkembang bukan berarti orang tua dapat memberikan tekanan pada anak agar dapat mengikuti perkembangan orang lain. Sering kali dengan membandingkan dan memberikan tekanan pada anak akan mengambil kegembiraan momen perkembangan anak.
4. Hindari memberikan filter dan editan pada foto
Memberikan filter dan editan berat pada unggahan foto anak dapat mendorong rasa tidak percaya diri pada anak sejak dini. Sebaiknya hal ini dihindari agar anak tidak menjadi korban dari kepalsuan dan standar kecantikan yang ada dalam media sosial. Dengan mengunggah foto secara nyata tanpa editan orang tua dapat mengajarkan anak agar percaya diri.
5. Jangan pernah membagikan foto atau video di tempat
Membagikan konten saat sedang berada di tempat dan tag lokasi dapat membahayakan anak terutama ketika orang tua memiliki ribuan followers yang dapat melihatnya. Secara tidak langsung konten tersebut memberikan koordinat GPS anak kepada orang lain. Hal ini akan sangat bahaya apabila informasi jatuh pada tangan yang salah.
Jika berada di suatu tempat terutama tempat umum, lebih baik memperhatikan anak daripada sibuk dengan smartphone untuk membuat konten dan lengah dengan keadaan sekitar. [Syifaa]