Topeng Bikin Kylian Mbappe Susah Cetak Gol di Euro 2024, Akan Dibuka ketika Prancis Vs Spanyol di Semifinal?

Thephrase.id - Penggunaan topeng diklaim membuat kapten sekaligus penyerang Timnas Prancis, Kylian Mbappe susah mencetak gol di Euro 2024 di Jerman. Performa Mbappe memang menurun drastis.

Tulang hidung Mbappe patah ketika Timnas Prancis menang 1-0 atas Timnas Austria dalam matchday pertama Grup D Euro 2024 pada 17 Juni 2024 di Merkur Spiel-Arena, Düsseldorf.

Akibatnya, Mbappe absen ketika Timnas Prancis diimbangi Timnas Belanda pada empat hari kemudian di Red Bull Arena, Leipzig, tetapi comeback kontra Timnas Polandia.

Mbappe memakai topeng ketika Timnas Prancis bermain seri 1-1 versus Timnas Polandia pada 25 Juni 2024 di Westfalenstadion, Dortmund. Mbappe mencetak gol pada menit ke-56 melalui tendangan penalti.

Hanya itu satu-satunya gol Mbappe di Euro 2024. Hingga babak perempat final, pemain yang baru hijrah dari Paris Saint-Germain (PSG) ke Real Madrid ini tidak kunjung mencatatkan namanya lagi di papan skor.

Mbappe akan mencoba mengakhiri kutukan topeng saat Timnas Prancis melawan Timnas Spanyol dalam babak semifinal Euro 2024 pada 9 Juli 2024 di Allianz Arena, Munich. Akan tetapi, Mbappe belum bisa membuka topengnya.

Pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente menilai penampilan Mbappe dengan topeng tidak akan sebagus tanpa memakai topeng karena pemainnya, Robin Le Normand pernah menghadapi situasi yang sama.

"Orang-orang harus tahu bahwa topeng seperti ini cukup membatasi. Kami mengalami situasi serupa dengan Le Normand, ia tidak bernapas dengan normal," tegas De La Fuente.

"Ia menjadi sangat lelah dan bahkan mengalami beberapa masalah otot. Itu membatasi Anda, tetapi bagaimanapun juga," sambung juru taktik berumur 63 tahun ini.

"Mbappe yang berada pada kondisi 80 persen adalah Mbappe yang hebat, meskipun memang benar bahwa versi terbaiknya belum terlihat dan ia memiliki potensi yang sangat besar," tambahnya.

"Saya belum pernah melakukannya dan saya percaya pada posisi tertentu yang dapat dikuasai setiap pemain, kecuali dalam situasi tertentu," ucap De La Fuente.

"Namun, biasanya, saya ingin semua pemain bermain di posisi yang menurut saya paling mudah bagi mereka," tutup mantan pelatih Timnas Spanyol U-23 tersebut.