regional

Tradisi Meugang Jelang Idul Adha di Aceh

Penulis Ashila Syifaa
Jul 05, 2022
Tradisi Meugang Jelang Idul Adha di Aceh
ThePhrase.id – Aceh memiliki tradisi khusus menyambut perayaan Idul Adha. Tradisi tersebut dikenal dengan Meugang atau juga dikenal sebagai Makmeugang.

Meugang berasal dari bahasa Aceh di mana gang memiliki arti pasar, kemudian istilah meugang muncul karena pada hari-hari biasa pasar sepi namun menjelang Idul Adha pasar akan ramai. Istilah meugang berasal dari Makmu that gang nyan yang artinya makmur sekali pasar itu.

Suasana pasar saat meugang. (Foto: bandaacehkota.go.id)


Tradisi Meugang merupakan tradisi yang turun menurun hingga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Bermula di abad ke-14 M pada saat kerajaan Aceh Darussalam yang dilaksanakan oleh kerajaan di istana dihadiri oleh para sultan, menteri, pembesar kerajaan dan ulama. Pada perayaan tersebut kerajaan membagikan daging, pakaian dan beras kepada fakir miskin dan dhuafa.

Namun pada masa penjajahan Belanda tradisi tersebut tidak dilaksanakan oleh kerajaan tapi tetap oleh masyarakat Aceh dan dimanfaatkan oleh pahlawan Aceh dalam bergerilya, yakni daging sapi dan kambing diawetkan untuk perbekalan.

Tradisi tersebut dianggap istimewa oleh masyarakat Aceh karena sesuai dengan ajaran agama Islam maka harus disambut secara meriah. Tradisi meugang ini dilaksanakan dua hari sebelum Idul Adha. Selain daging sapi dan kambing biasanya masyarakat Aceh menambahkan daging ayam serta bebek yang akan dimasak bersama keluarga untuk dinikmati dengan beragam hidangan.

Suasana pembagian daging sapi pada saat perayaan meugang. (Foto: kemendikbud)


Tentunya pada perayaan meugang berkumpul dengan seluruh keluarga merupakan momen yang penting. Karena itu, keluarga lainnya yang tinggal jauh akan pulang dan berkumpul untuk merayakan tradisi tersebut bersama-sama. Pada tradisi meugang ini para leluhur ingin menanamkan dan mengutamakan nilai kebersamaan dan kekeluargaan.

Tak hanya itu, tradisi ini juga menjadi sebuah kewajiban untuk menantu laki-laki yang masih menetap di rumah metua. Ia harus membawa pulang daging pada saat meugang untuk dimasak. Sedangkan bagi seorang pengantin baru hal tersebut akan menjadi memalukan bila tidak membawakan daging untuk mertuanya. [Syifaa]

 

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic