ThePhrase.id – Perayaan tahun baru sudah menjadi tradisi yang dilaksanakan di seluruh dunia. Tahun baru ditetapkan pada tanggal 1 Januari oleh Julius Caesar sebagai kehormatan kepada Janus, God of Begining atau dewa awal pada kepercayaan bangsa Romawi yang juga menjadi nama bulan Januari pada kalender Georgian yang hingga sekarang digunakan.
Perayaan tahun baru dilakukan dengan tradisi yang berbeda-beda pada setiap negara. Perayaan tahun baru yang meriah tidak hanya dilakukan di New York, Amerika. Namun beberapa negara juga memiliki cara tersendiri untuk merayakannya. Berikut beberapa tradisi unik perayaan tahun baru di berbagai negara:
Perayaan tahun baru. (Foto: Unsplash/Rivera Hermes)
Filipina
Filipina memiliki cara yang unik untuk merayakan tahun baru, mereka merayakannya dengan apapun yang berbentuk bundar. Namun, pada umumnya mereka harus mengumpulkan 12 buah yang berbentuk bundar. Setiap 1 buahnya untuk menandakan setiap satu bulan, mulai dari anggur, jeruk, hingga semangka.
Mengapa harus bundar? Masyarakat Filipina percaya bahwa bentuk lingkaran menandakan kemakmuran dan kekayaan. Untuk menambah kemeriahannya, beberapa masyarakat Filipina akan menggunakan baju motif polkadot yang kantongnya diisi koin-koin bulat. Ritual ini dipercaya dapat membawakan kekayaan dan kemakmuran kepada mereka.
2. Spanyol
Serupa dengan Filipina, masyarakat Spanyol memiliki tradisi untuk memakan 12 biji buah anggur ketika jam menunjukan pukul 00:00 dan tahun telah berganti.
Berawal dari pemilik kebun yang panen anggurnya melimpah, kini memakan anggur pada tahun baru sudah menjadi tradisi yang sangat dihargai oleh masyarakat Spanyol.
Las doce uvas de la suerte sebutannya yang memiliki arti 12 anggur beruntung. Mereka percaya bahwa setiap 1 biji anggur yang mereka makan akan membawa kebahagiaan dan keuntungan pada setiap bulan di tahun itu.
3. Jepang
Berbeda dari yang lain, masyarakat Jepang yang beragama Buddha merayakan tahun baru dengan membunyikan bell kuil sebanyak 108 kali yang setiap bunyinya untuk melebur dosa manusia yang memeluk agama Buddha. Tradisi ini disebut joya no kane.
Tak hanya itu, sebelum tengah malam masyarakat Jepang akan menikmati semangkuk mie soba atau Toshikoshi Soba yang memiliki arti mie persilangan tahun. Mie dimasak agar mudah dipotong karena dengan memotong mienya menandakan bahwa penyesalan di tahun sebelumnya dapat dilepaskan untuk memasuki tahun baru.
4. Denmark
Kue berbentuk kranskage. (Foto: Wikimedia Commons/Lorie Shaull)
Pada tahun baru mereka akan menumpukan donat marzipan hingga seperti gedung tinggi yang disajikan setelah makan malam. Sajian itu juga disebut kransekage yang artinya rangkaian kue.
Namun, uniknya lagi mereka akan memecahkan piring karena mereka percaya pecahan piring membawakan kebaikan. Mereka akan memecahkan piring yang sudah digunakan atau bahkan yang masih baru di depan pintu rumah keluarga atau kerabat terdekat. Dengan harapan setiap pecahannya akan membawa kebaikan. [Syifaa]