ThePhrase.id – Dukung transformasi energi terbarukan, Bright PLN Batam hadirkan energi bersih dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Nyoman S. Astawa, selaku Direktur Utama Bright PLN Batam, mengatakan bahwa ketersediaan Energi Baru Terbarukan (EBT) merupakan hal penting, terutama di wilayah yang sedang mengalami peningkatan pembangunan infrastruktur seperti Kota Batam dan sekitarnya. “Mulai dari pembangunan sirkuit hingga pengembangan sektor kemaritiman di Kota Batam, dan Kepulauan Riau untuk menjadi poros logistik maritim internasional dan kawasan Ekonomi Khusus BBK. Semua proyek ini tentu membutuhkan ketersediaan energi listrik yang besar,” ujar Nyoman. Ilustrasi pemasangan PLTS (Foto: industry.co.id) Menurut Nyoman, PLTS merupakan salah satu pilihan tepat bagi Bright PLN Batam yang harus segera bertransformasi untuk menghadapi disrupsi energi, serta dapat menarik minat para investor. "Pengembangan bisnis EBT dapat menarik para investor dalam negeri maupun asing. Didukung dengan wilayah kerja PLN Batam yang merupakan hub logistik internasional, sehingga potensi perekonomian Kota Batam dan Kepulauan Riau sebagai hub logistik Internasional akan terealisasikan dengan lebih cepat,” imbuh Nyoman. Nyoman S. Astawa, Direktur Utama Bright PLN Batam (Foto: balitribune.co.id) Penandatanganan MoU pembangunan pembangkit PLTS 650 MW antara PLN Batam dengan Suryagen merupakan salah satu bentuk perwujudan Bright PLN Batam dalam mengembangkan EBT. Menurut Nyoman, PLTS ini juga dapat membantu pemerintah untuk memenuhi target 23% penerapan EBT pada tahun 2025 mendatang. Selain itu, kebutuhan listrik nasional yang berpotensi meningkat hingga 5 kali lipat pada tahun 2060 juga membuat kapasitas pembangkit, transmisi, serta distribusi perlu ditambahkan. Bright PLN Batam (Foto: Dok. Bright PLN Batam) Berdasarkan data Kementerian ESDM, di Indonesia telah terpasang 153,5 Mega Watt (MW) PLTS sedangkan potensi energi surya di Indonesia bisa mencapai 207,8 Giga Watt (GW). "Kami berharap dengan rencana pembangunan PLTS di Kota Batam dan sekitarnya, dapat memberikan nilai lebih bagi sektor energi di Kepulauan Riau serta mempercepat target pemerintah untuk menciptakan industri energi free carbon di tahun 2025 mendatang,” tandas Nyoman. [hc]