Tren Berkebun di Kala Pandemi, Bisa Turunkan Stress

ThePhrase.id - Berkebun di rumah bukanlah gagasan baru. Namun, selama pandemi, tanaman hias telah mengalami lonjakan popularitas yang luar biasa, terutama di kalangan Milenial dan Gen Z. Menurut NBC News, pembelian tanaman mencapai rekor tertinggi tahun lalu. Selama tahun 2020, penjualan terkait berkebun meningkat hampir 19%.

Selama pandemi COVID-19, berkebun menjadi metode untuk merawat diri atau yang sering disebut self care. Menurut Bustle, tanaman memiliki dampak terapeutik yang terbukti secara ilmiah. Dengan berkebun beberapa kali seminggu,  tingkat kesejahteraan subjektif akan lebih besar, serta membantu penurunan stres, dan mendorong lebih banyak aktivitas fisik.

Menurut Huffpost, tanaman memberikan kesempatan para milenial yang menunda milestones kehidupannya untuk memelihara sesuatu yang sementara, membutuhkan lebih sedikit perhatian, usaha, dan uang daripada hewan peliharaan atau anak.

Menurut NBC News, individu menggunakan tanaman sebagai pengalih perhatian dari tekanan lain dan sebagai metode untuk menebus kurangnya bersosialisasi selama lockdown atau PPKM yang diperpanjang. Berdasarkan sebuah penelitian kecil yang diterbitkan dalam jurnal Physiological Anthropology, berinteraksi dengan tanaman dalam ruangan menurunkan stres pada subjek penelitian tersebut.

Studi lain mengungkapkan bahwa menambahkan tanaman ke kantor meningkatkan produktivitas karyawan. Sehingga mungkin merupakan hal yang baik untuk menambahkan tanaman sementara kita terus bekerja dari rumah.

Beberapa tanaman hias tumbuh subur selama pandemi, sementara yang lain mungkin tidak bertahan. Terlepas dari kenyataan bahwa tanaman mungkin tidak mati, keingintahuan dalam mengasuh tanaman tetap ada.

Daya tarik mendasar dari tanaman hias adalah mereka memenuhi kebutuhan akan sesuatu yang indah. Namun, lebih dari itu, mereka menawarkan kepada kita untuk membantu tanamanan hidup dan berkembang, sama seperti kita.

[nadira]