ThePhrase.id - Belakangan ini, semakin banyak orang yang tertarik mencoba tren tidur dengan menutup mulut menggunakan plester atau mouth tape. Metode ini dipercaya sebagai cara sederhana untuk mencegah kebiasaan bernapas lewat mulut saat tidur.
Bernapas melalui mulut saat tidur sendiri kerap dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti mendengkur, alergi, dan gangguan pada kesehatan mulut. Tak heran jika banyak yang tertarik mencoba mouth taping demi tidur yang lebih nyenyak. Tapi, seberapa efektif dan amankah tren ini?
Sesuai namanya, mouth taping adalah teknik menutup mulut dengan plester saat tidur. Tujuannya adalah “memaksa” tubuh bernapas lewat hidung, terutama bagi mereka yang memiliki kebiasaan bernapas melalui mulut.
Melansir healthline.com, bernapas melalui hidung dianggap lebih ideal karena bisa:
Sebaliknya, bernapas lewat mulut bisa menimbulkan sejumlah masalah, seperti:
Jika kamu penasaran dan ingin mencoba mouth taping, penting untuk memulainya dengan cara yang benar agar tetap aman. Berikut langkah-langkahnya:
Selain itu, sebelum digunakan saat tidur, cobalah dulu selama beberapa menit di siang hari agar tubuh terbiasa bernapas lewat hidung.
Meski banyak klaim manfaatnya, mouth taping belum didukung bukti ilmiah yang kuat. Sebagian besar manfaat yang dilaporkan masih bersifat anekdotal atau berdasarkan pengalaman pribadi pengguna.
Dilansir dari Halodoc, berikut risiko yang bisa muncul akibat mouth taping:
Selain itu, metode ini tidak disarankan jika kamu sedang mengalami hidung tersumbat, flu, atau memiliki riwayat sleep apnea yang belum ditangani.
Mouth taping mungkin bisa membantu sebagian orang tidur lebih baik, tapi tidak semua orang cocok dengan metode ini. Karena belum banyak penelitian ilmiah yang mendukung manfaatnya, penting untuk tetap berhati-hati dan tidak menggunakannya sebagai pengganti penanganan medis. Jika kamu tertarik mencoba, pastikan melakukannya dengan cara yang aman. [nadira]