ThePhrase.id - Untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, PT Kereta Api Indonesia (KAI) secara konsisten mempertahankan budaya disiplin para personilnya melalui penerapan budaya “Tunjuk-Sebut” atau dalam bahasa Jepang bernama Yubisashi Kanko (指差呼称.).
“Metode yang berasal dari Jepang ini, bermula dari seorang masinis lokomotif uap Jepang bernama Yasoichi Hori yang mengalami sakit mata saat melaksanakan dinas. Untuk memastikan sinyal yang dilihatnya, ia menyebutkan status sinyal (aman, hati - hati atau berhenti) kepada stocker (Asisten Masinis),” sebut Vice President Public Relations KAI, Anne Purba melansir keterangan tertulis, Senin (28/10).
Metode budaya “Tunjuk-Sebut” mulai dikenalkan di lingkungan persinyalan elektrik di wilayah Jabotabek pada tahun 1993. Budaya ini terus dipertahankan hingga menjadi kewajiban bagi personil operasional KAI Group hingga kini.
Tak hanya berfokus pada peningkatan keselamatan melalui penggunaan kemajuan teknologi saja, KAI juga mengembangkan budaya kerja yang disiplin dan terintegrasi. Dengan metode ini, kesalahan operasional yang dapat membahayakan keselamatan terbukti dapat dikurangi secara efektif.
Bagaimana mekanisme metode “Tunjuk-Sebut”?
“Penelitian yang dilakukan oleh RTRI (Railway Technical Research Institute) menunjukkan bahwa penerapan “Tunjuk Sebut” dapat secara signifikan mengurangi kesalahan operasional. Hasil survey, kelompok yang tidak melakukan tindakan apa pun menunjukkan persentase kesalahan tertinggi. Melakukan “Tunjuk” atau “Sebut” mengurangi kesalahan hingga 50-66%. Implementasi “Tunjuk-Sebut” dapat menurunkan kesalahan hingga 83%,” jelas Anne lebih lanjut.
Selain digunakan Masinis dan Asisten Masinis saat berdinas, metode ini juga dilakukan dimulai dari tahapan asesmen pra-dinas agar para personil mengerti semboyan di lintas yang akan didinaskan. Pengujian terkait metode ini juga dilakukan secara berkala di berbagai tingkatan dan kesempatan.
Dengan proaktif menerapkan metode ini, KAI bertekad untuk terus meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dan kenyamanan penumpang.
“Budaya “Tunjuk-Sebut” ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan SOP guna mendukung keselamatan perjalanan kereta api,” tutup Anne. [fa]