trending

Tupperware Ajukan Kebangkrutan Setelah Hampir 80 Tahun Beroperasi

Penulis Nadira Sekar
Sep 20, 2024
Foto: Produk Tupperware (tupperwarebrands.com)
Foto: Produk Tupperware (tupperwarebrands.com)

ThePhrase.id - Tupperware Brands, perusahaan yang telah mengubah cara menyimpan makanan sejak era Perang Dunia II, resmi mengajukan kebangkrutan setelah hampir delapan dekade beroperasi.

Perusahaan yang dikenal dengan produk dapur berwarna-warni ini mengajukan perlindungan Bab 11 setelah gagal melakukan restrukturisasi bisnis dan tak menemukan penawaran akuisisi yang cocok.

Merek yang identik dengan penyimpanan makanan, seperti halnya Aqua dengan air mineral di Indonesia, mengalami penurunan penjualan yang signifikan akibat meningkatnya kompetisi serta penurunan popularitas model penjualan langsung, yang dulu menjadi kunci kesuksesan mereka. Pergeseran pola belanja konsumen, ditambah dengan meningkatnya kesadaran lingkungan terhadap penggunaan plastik, semakin memperburuk posisi Tupperware di pasar.

Dilansir dari jakartaglobe.id, dalam pengajuan kebangkrutannya, Tupperware melaporkan utang sebesar $1,2 miliar, sementara asetnya tercatat senilai $679,5 juta. Perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 5.450 karyawan dan bekerja sama dengan lebih dari 465.000 konsultan di seluruh dunia ini berencana untuk terus beroperasi selama proses kebangkrutan berlangsung, serta mencari persetujuan pengadilan untuk penjualan potensial yang bisa melindungi keberlangsungan mereknya.

Tentang Tupperware

Mengutip dari laman resmi perusahaan, Tupperware pertama kali diperkenalkan pada 1940-an di Massachusetts, AS, oleh ahli kimia Earl S. Tupper. Berkat inovasinya, Tupper berhasil menemukan metode untuk memurnikan limbah polietilena hitam menjadi plastik yang fleksibel, kuat, ringan, dan aman untuk menyimpan makanan.

Pada 1938, ia mendirikan perusahaan bernama Earl S. Tupper Company dan mematenkan produknya dengan nama Poly-T. Dua tahun kemudian, Tupperware resmi meluncurkan produk pertamanya, Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler, yang segera menjadi ikon pasca Perang Dunia II.

Untuk memperluas bisnisnya, Tupperware menggunakan metode penjualan "Tupperware Party" yang diperkenalkan oleh Brownie Wise, seorang pebisnis yang mengadakan pesta rumah tangga untuk mempromosikan produk Tupperware. Pada 1950-an, merek Tupperware dipatenkan, dan Brownie Wise diangkat menjadi Wakil Presiden Pemasaran.

Sejak 1960-an, produk Tupperware mulai berkembang dan dijual di Eropa, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Asia. Tidak hanya fokus pada wadah makanan, sekitar tahun 2010-an, Tupperware mengembangkan PONDS, sebuah peralatan untuk menanam sayuran di luar angkasa, yang diuji oleh NASA untuk menyediakan makanan bagi para astronot. Tupperware juga bermitra dengan National Park Foundation di AS untuk melestarikan taman nasional, sambil terus berinovasi dalam menciptakan produk plastik yang lebih ramah lingkungan. [nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic