ThePhrase.id - Platform media sosial Twitter sedang melakukan pembatasan sementara terhadap jumlah postingan yang dapat dibaca oleh pengguna setiap harinya, setelah mengalami tingkat pengambilan data yang ekstrem dan manipulasi sistem.
Menurut bos Twitter, Elon Musk, akun yang telah diverifikasi akan dibatasi untuk membaca 10.000 postingan per hari, sementara akun yang belum terverifikasi hanya memiliki akses terhadap 1.000 postingan per hari. Pengguna baru yang tidak terverifikasi dan bergabung setelah pengumuman pada hari Sabtu hanya diperbolehkan mengakses 500 postingan per hari.
Now to 10k, 1k & 0.5k
Batasan ini merupakan peningkatan dari kebijakan sebelumnya yang mendapat kritik tajam. Sebelumnya, Twitter hanya memperbolehkan pengguna terverifikasi untuk melakukan 6.000 tweet, pengguna yang tidak terverifikasi untuk melakukan 600 tweet, dan pengguna baru untuk melakukan 300 tweet.
Berita ini muncul setelah pengumuman oleh CEO Tesla dan SpaceX pada Jumat (30/6) bahwa tweet tidak dapat dilihat tanpa masuk ke dalam akun. Elon Musk menjelaskan bahwa perubahan tersebut merupakan langkah sementara untuk mencegah pihak ketiga mengambil data dari platform tersebut.
Elon Musk, melalui cuitannya, menyampaikan kekecewaannya terhadap apa yang ia sebut sebagai "tingkat pengambilan data yang ekstrem" oleh perusahaan kecerdasan buatan. Ia juga menyebut pengambilan data sebagai alasan untuk menerapkan pembatasan jumlah tweet yang dapat dibaca. Ia mengklaim bahwa chatbot seperti ChatGPT sangat mengandalkan jumlah data yang besar yang sebagian besar diambil dari internet.
Dalam cuitan Musk tersebut, tidak dijelaskan bagaimana perubahan ini akan mempengaruhi fitur-fitur Twitter seperti platform percakapan audio Spaces. Setelah cuitan Musk tersebut, banyak pengguna yang mulai membagikan tangkapan layar halaman utama Twitter mereka dengan pesan "batas penilaian terlampaui," yang membatasi kemampuan mereka untuk melihat balasan tweet atau postingan di halaman beranda.
Perubahan ini merupakan penyesuaian signifikan terbaru yang dilakukan oleh Musk setelah ia mengambil alih kepemimpinan platform media sosial ini pada bulan Oktober dengan nilai akuisisi sebesar $44 miliar. Setelah mengambil alih, Musk mengembalikan banyak akun yang sebelumnya dilarang, termasuk akun mantan Presiden Donald Trump. Selain itu, ia juga menghapus lencana verifikasi dari tokoh publik dan memperkenalkan sistem baru di mana siapa pun dapat memperoleh tanda centang biru dengan membayar biaya bulanan sebesar $8. [nadira]
Tags Terkait