Thephrase.id - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tengah menghadapi pekerjaan besar menjelang SEA Games 2025 di Thailand. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir, mengungkapkan bahwa persiapan kontingen Indonesia terganjal dua isu utama, yakni keterbatasan dana dan perubahan nomor pertandingan yang ditetapkan tuan rumah.
Erick Thohir menyoroti keputusan panitia yang menghapus sejumlah nomor yang selama ini menjadi kekuatan Indonesia. Kondisi tersebut berpotensi memangkas target medali emas yang bisa diraih Tim Merah Putih.
"Dari potensi 87 medali emas, berkurang 41 emas. Jadi ranking berapa? Mungkin Indonesia nanti di peringkat kelima atau keenam di SEA Games 2025. Jadi ini yang ingin sama-sama kami review dengan KOI dan tim peninjau masing-masing," tegasnya.
Sejak 2011, Indonesia hanya sekali menempati posisi puncak klasemen akhir medali. Saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah dan tampil dominan di depan publik sendiri. Dalam dua edisi terakhir, kontingen Garuda konsisten berada di jajaran tiga besar.
Kini, potensi kehilangan 41 medali emas menjadi ancaman nyata. Kondisi ini membuat peluang untuk mempertahankan posisi di papan atas semakin berat.
Di luar persoalan nomor pertandingan, masalah anggaran juga menjadi sorotan. Hingga September 2025, alokasi dana untuk keberangkatan kontingen Indonesia ke Thailand baru mencapai Rp10 miliar.
"Saya sedang meminta waktu dengan Menteri Keuangan. Saya tahu Pak Purbaya adalah sahabat saya ketika di jabatan yang sebelumnya," beber Erick Thohir.
Meski sudah berkomunikasi, Erick Thohir mengakui proses pencairan anggaran masih terhambat. Padahal, jarak menuju penyelenggaraan SEA Games 2025 tinggal hitungan dua bulan.
"Tetapi memang anggaran hari ini masih terkunci meski persiapan SEA Games 2025 tinggal dua bulan," ucap Erick Thohir.
Dengan kondisi tersebut, jumlah atlet yang diberangkatkan berisiko dipangkas drastis. Dari target ratusan atlet, Erick Thohir menyebut hanya sekitar 120 atlet yang bisa dikirim jika tidak ada tambahan anggaran.
"Apalagi dari pendanaan yang sekarang tersedia itu baru Rp10 miliar, berarti kami hanya bisa mengirim 120 atlet jika anggaran tak bertambah," beber Erick Thohir.
"Karena itu saya ingin duduk dengan Menkeu tapi dia sibuk sekali, kasihan. Tapi saya yakin Pak Menkeu punya kecintaan yang sama dengan olahraga nasional karena rata-rata mengirim 900-an atlet," tutur Erick Thohir.
Menurut Erick, kebutuhan pembiayaan untuk setiap ajang SEA Games berkisar antara Rp45 miliar hingga Rp65 miliar. Jumlah ini dipakai untuk menanggung keberangkatan atlet, ofisial, serta kebutuhan logistik selama ajang berlangsung.
SEA Games 2025 dijadwalkan bergulir pada 9 hingga 20 Desember 2025 di Thailand. Kontingen Indonesia kini berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan persiapan, baik dari sisi teknis maupun nonteknis.