ThePhrase.id – Sebanyak 28 perusahaan lokal dan global membeli sertifikat energi baru terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN pada Senin (13/12/2021). Salah satu perusahaan yang mantap dengan rencana transisi ke model bisnis baru ini adalah PT Fast Retailing Indonesia (Uniqlo Indonesia).
CFO Fast Retailing Indonesia, Shigeru Kumano dan Executive Vice President Pelayanan Pelanggan Korporat serta Institusi Besar PT PLN (Persero), Edison Sipahutar menandatangani Perjanjian Kerjasama Jual Beli Sertifikat Energi Terbarukan pada Senin, 13 Desember 2021.
Direktur Jenderal EBT dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana optimistis bahwa sertifikasi EBT ini dapat menjadi salah satu solusi konkret untuk mencapai target bauran energi 23% pada 2025.
“Ini salah satu inisiatif yang sangat baik untuk jangka pendek. Terima kasih kepada PLN, semoga semakin banyak perusahaan yang beralih ke energi bersih dan memanfaatkan REC ke depan,” ujar Dadan Kusdiana, Selasa (14/12).
Edison Sipahutar menjelaskan pembelian REC ini dimaksudkan untuk mendorong percepatan transisi peralihan Indonesia menuju energi terbarukan dengan memastikan kebutuhan konsumsi listrik dipenuhi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Energi Terbarukan.
“Saat ini terdapat 70 perusahaan dari berbagai industri termasuk Uniqlo Indonesia yang mewujudkan industri berkelanjutan melalui penggunaan listrik dari energi terbarukan,” ujarnya.
Ia menambahkan, semakin banyak industri dan perusahaan yang memiliki REC artinya Indonesia bisa menghemat penggunaan energi yang tidak dapat diperbaharui sehingga beban lingkungan lebih ringan.
Dukung Energi Baru Terbarukan
Melalui komitmen ini, Uniqlo yang merupakan perusahaan ritel pertama di industri pakaian Indonesia berusaha mendukung upaya pemerintah mewujudkan tujuan dari Perjanjian Paris mengenai Perubahan Iklim dalam hal pengurangan emisi gas rumah kaca pada 2050.
Per Agustus 2021, Uniqlo telah memiliki 64 toko dari sembilan pasar di Eropa yang beralih ke EBT. Tak berhenti sampai di situ, Fast Retailing Indonesia juga mengumumkan target dan rencana aksi tahun fiskal 2030 pada September 2021 kemarin.
PT Fast Retailing Indonesia menargetkan bahwa 40% dari seluruh toko Uniqlo Indonesia dan GU sebagai perusahaan di bawah naungan Uniqlo untuk mulai menggunakan EBT. Selain itu, semua toko di Amerika Utara dan di beberapa negara di Asia Tenggara juga ditargetkan untuk turut dalam transisi ini.
Target ini telah disetujui sebagai Target Berbasis Sains oleh inisiatif SBT (SBTi) untuk bisnis berkelanjutan yang meliputi membuat pakaian yang berkualitas dan ramah lingkungan, pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 90%. Kebijakan ini dilakukan mulai mulai toko, kantor hingga rantai pasokan, penghematan konsumsi listrik, peningkatan proporsi bahan daur ulang menjadi sekitar 50%, inisiatif pengurangan sampah, hingga menciptakan tempat kerja dengan berbagai keberagaman dan inklusi.
“Uniqlo Indonesia mengambil peran melalui salah satu inisiatifnya yakni mengimplementasikan penggunaan listrik yang dihasilkan dari energi terbarukan di seluruh toko Uniqlo di Indonesia,” ujar Shigeru Kumano.
Kerja sama antara Uniqlo Indonesia dan PLN mengenai EBT berlaku selama dua tahun sejak penandatangan Perjanjian Kerjasama atau hingga 13 Desember 2023. Uniqlo Indonesia akan terus berusaha mengurangi emisi gas rumah kaca dan limbah dengan melanjutkan upaya penerapan produksi ramah lingkungan. [fa]