e-biz

Upaya Eropa Melepas Ketergantungan Energi dari Rusia

Penulis Haifa C
May 20, 2022
Upaya Eropa Melepas Ketergantungan Energi dari Rusia
ThePhrase.id – Sejumlah negara di Uni Eropa masih terus berusaha untuk melepaskan ketergantungannya terhadap energi dari Rusia.

Hal ini dipertegas dari Komisi Eropa yang menyampaikan bahwa pihaknya akan berusaha memangkas konsumsi gas sebesar 66%. Keterangan yang disampaikan dalam presentasi ‘REPowerEU’ tersebut juga menargetkan bahwa ketergantungan energi Eropa terhadap Rusia harus sepenuhnya diputus sebelum tahun 2027 dengan cara menghemat energi serta mempercepat upaya transisi ke sumber energi alternatif terbarukan.

"Kami membawa ambisi kami ke tingkat lain untuk memastikan bahwa kami menjadi independen dari bahan bakar fosil Rusia secepat mungkin," ujar Ursula von der Leyen selaku Presiden Komisi Uni Eropa, seperti yang dikutip dari CNN, Kamis (19/5/2022).

Ursula von der Leyen (Foto: ceps.eu)


Sejumlah negara di Eropa untuk mengurangi ketergantungan energi dari Rusia telah dilakukan sejak akhir Februari lalu, beberapa hari setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Pengurangan ketergantungan tersebut diawali dengan pelarangan serta pemotongan impor batu bara dan gas alam dari Rusia, dan mempercepat impor gas alam cair dari Amerika Serikat dan Kanada. Uni Eropa juga menyiapkan platform agar negara-negara Eropa bisa bersama-sama membeli energi sehingga harga energi pun bisa turun kembali.

"Dengan cara ini kami dapat mengamankan impor energi yang kami butuhkan tanpa persaingan di antara negara-negara anggota kami. Ketika Eropa bertindak bersama, ia memiliki lebih banyak pengaruh," ujar von der Leyen.

Selain itu, Uni Eropa juga kini tengah berusaha mendorong upaya transisi energi dan menargetkan agar sumber energi mereka sebesar 45% nya berasal dari sumber terbarukan. Hal ini dilakukan supaya mereka benar-benar bisa terlepas dari impor energi Rusia.

Kendati demikian, untuk mewujudkan hal tersebut membutuhkan biaya sekitar €210 miliar atau sekitar Rp 3.248,7 triliun.

Ilustrasi sumber energi terbarukan (Foto: rembang informasi daerah)


Von der Leyen mengungkapkan bahwa jumlah biaya tersebut diperlukan untuk memproduksi 10 juta metrik ton hidrogen terbarukan, dan mengimpor 10 juta metrik ton lagi pada tahun 2030 untuk membantu dekarbonisasi beberapa industri. Jumlah harga tersebut akan dibiayai dengan menggunakan dana pemulihan virus corona Uni Eropa.

Tak hanya untuk energi terbarukan yang bersumber dari hidrogen, von der Leyen mengatakan bahwa biaya tersebut juga digunakan untuk menggandakan kapasitas tenaga surya pada tahun 2025 mendatang.

Dalam hal tersebut, Uni Eropa bahkan telah menargetkan agar energi surya dapat menggantikan konsumsi 9 miliar meter kubik gas alam setiap tahunnya pada 2027 mendatang. [hc]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic