ThePhrase.id - Sabang Marine Festival (SMF) merupakan acara tahunan dan pembuka untuk Kota Sabang yang telah masuk dalam 110 event terbaik dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023. Event akbar ini akan diselenggarakan pada 17-19 Maret 2023 di Kawasan Tugu Merah Putih dan sekitar Pelabuhan Teluk Sabang. Pada tahun ini, Sabang Marine Festival mengusung tema yang berbeda untuk menggambarkan aktivitas bahari dan budaya masyarakat Sabang, Gerbang Kekayaan Bahari Indonesia.

Selama masa pandemi 2020-2021, kunjungan wisata Sabang menurun drastis. Gelaran Sabang Marine Festival diharapakan dapat meningkatkan kembali wisatawan Sabang dengan target 20.000 pengunjung selama pelaksanaan SMF. Sebagai kota yang dikenal dengan bentang alam dan laut yang indah dan eksotis, tentunya SMF hadir untuk menyoroti keindahan bahari sekaligus budayanya. Berbagai macam wisata seperti diving, snorkling, wind surfing hingga mancing mania menjadi tujuan banyak wisatawan berkunjung ke Sabang. Selain itu, SMF juga menjadi signiture event atau acara spesial pertama bagi kota Sabang. Dalam menyelenggarakan acara ini kolaborasi telah dilakukan dengan berbagai pihak seperti, Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Pemerintah Kota Sabang, Pemerintah Aceh hingga Kementerian Pariwisata dan Ekraf, TNI, POLRI, pihak swasta dan komunitas masyarakat.

Sejak tahun 2015, BPKS sebagai inisiator SMF telah berupaya untuk menguatkan acara ini sebagai salah satu tujuan bagi kapal pesiar yang melintasi perairan kota Sabang. Tak hanya itu, di tahun 2023 SMF melibatkan sekitar 1.000 orang peserta termasuk pelaku seni, komunitas masyarakat, siswa, media, dan pelaku usaha serta unsur pemerintah. Tujuannya untuk meningkatkan nilai ekonomi bagi pelaku dan masyarakat. Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas Pariwisata dan perangkat daerah  memperkaya festival ini dengan berbagai atraksi budaya dan pariwisata bahari yang membuat SMF 23 semakin meriah. SMF akan menyuguhkan pertunjukan seni kolosal garapan Yusri Saleh (King of Ratoh Jaroe) yang melibatkan ratusan penari, pawai budaya atraksional yang digelar di darat dan laut bersama panglima laot (struktur adat di kalangan masyarakat nelayan di Provinsi Aceh) hingga pameran UMKM dan Ekraf. Ada juga perlombaan yang dilakukan bertemakan bahari dan aktivitas bersih-bersih pantai terbuka. Dilengkapi juga dengan Khanduri Adat Meulaot yang merupakan atraksi budaya oleh masyarakat nelayan, yang nantinya pengunjung akan disuguhi jamuan khas untuk menutup rangkaian acara SMF. [Syifaa]