trending

Varian BA.2 Sudah Terdeteksi di Indonesia, Ini Fakta-faktanya

Penulis Nadira Sekar
Feb 02, 2022
Varian BA.2 Sudah Terdeteksi di Indonesia, Ini Fakta-faktanya
ThePhrase.id -  Kementerian Kesehatan Indonesia mendeteksi adanya varian terbaru dari Covid-19 yang merupakan sub varian dari Omicron atau BA.2 di Indonesia.

Foto: Ilustrasi Covid (freepik Girl photo created by rawpixel.com)


Melansir kompas.com, Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkap Indonesia telah mendeteksi setidaknya 55 kasus BA.2 di Indonesia.

Kasus covid-19 varian BA.2 di Indonesia sendiri telah terdeteksi sejak Desember 2021 lalu.

Subvarian BA.2, yang oleh beberapa orang dijuluki varian "siluman", telah dilaporkan di lebih dari 40 negara dan di beberapa tempat. Varian ini  mulai tumbuh lebih cepat daripada Omicron asli, menunjukkan bahwa itu bisa lebih menular.

Tapi sejauh ini para ahli mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa itu lebih parah atau lebih kebal akan vaksin. Berikut merupakan fakta-fakta yang perlu diketahui mengenai varian ini.
Kenapa Disebut Siluman?

BA.2 mendapat julukan "siluman" karena tidak memiliki mutasi signature deletion yang ada di BA.1 atau virus Omicron, yang dapat ditemukan pada tes PCR untuk mengetahui apakah sampel adalah Omicron atau bukan.

Menurut Profesor Vasan, awalnya, tes PCR yang mengandalkan bercak penghapusan ini gagal mengklasifikasikan BA.2 sebagai Omicron, sehingga julukan varian ini disebut sebagai varian siluman. Namun, itu tidak perlu dikhawatirkan.

Teknologi sekuensing genom masih dapat mendeteksi BA.2 dalam sampel PCR yang dikirim untuk jenis analisis tersebut, tetapi jumlah kasus BA.2 yang sebenarnya mungkin lebih tinggi daripada jumlah yang ditemukan.

Jika terinfeksi BA.2, pasien akan tetap mendapatkan hasil positif dari tes standar Covid-19.
Lebih Mudah Tersebar?

Beberapa laporan awal menunjukkan bahwa BA.2 mungkin lebih menular daripada BA.1, tetapi sejauh ini tidak ada bukti bahwa BA.2 kebal akan perlindungan vaksin.

Melansir The Guardian, Pejabat kesehatan Denmark memperkirakan bahwa BA.2 mungkin 1,5 kali lebih mudah menular daripada BA.1, berdasarkan data awal, meskipun kemungkinan tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Di Inggris, analisis awal pelacakan kontak dari 27 Desember 2021 hingga 11 Januari 2022 oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris menunjukkan bahwa transmisi rumah tangga lebih tinggi di antara kontak orang yang terinfeksi BA.2 (13,4%) dibandingkan dengan kasus Omicron lainnya (10,3%) . Badan tersebut tidak menemukan bukti perbedaan efektivitas vaksin.

Kabar baiknya adalah beberapa ahli telah mengungkap bahwa vaksin dan booster masih “mencegah orang masuk rumah sakit dan mencegah orang meninggal”.

[nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic