ThePhrase.id - Meskipun gelombang kasus Covid-19 saat ini sudah menunjukkan penurunan, kemunculan varian baru yang dikenal sebagai XEC di Amerika Serikat (AS) dan Eropa telah menimbulkan kekhawatiran baru. Varian ini menjadi perhatian khusus karena penyebarannya yang cepat, terutama saat cuaca dingin mulai mendekat.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, XEC didefinisikan sebagai varian rekombinan atau hibrida dari strain KS.1.1 dan KP.3.3, keduanya bagian dari keluarga Omicron, yang merupakan strain dominan di AS pada akhir 2022.
XEC pertama kali terdeteksi di Berlin pada akhir Juni dan dengan cepat menyebar ke berbagai negara di Eropa, Amerika Utara, dan Asia. Negara-negara seperti Jerman, Prancis, Belanda, dan Denmark saat ini mencatat lonjakan kasus varian ini.
Walaupun belum ada bukti bahwa XEC menyebabkan gejala yang lebih parah dibandingkan varian sebelumnya, varian ini berpotensi menjadi strain dominan. Ini dikarenakan karakteristik Omicron yang lebih mudah menular.
Kabar baiknya, vaksin Covid-19 dan booster yang sudah ada tetap dianggap bisa memberikan perlindungan terhadap varian XEC. CDC merekomendasikan agar semua individu berusia enam bulan ke atas segera mendapatkan vaksin terbaru untuk musim 2024-2025.
Tidak ada indikasi bahwa varian XEC membawa gejala unik tersendiri. Gejala yang ditimbulkan oleh XEC mirip dengan varian Omicron lainnya, dengan tingkat keparahan bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam dua hingga 14 hari setelah terpapar.
Berikut adalah beberapa gejala umum varian XEC:
Untuk mencegah infeksi Covid-19, langkah-langkah utama yang perlu dilakukan meliputi vaksinasi dan booster terbaru, memakai masker di tempat umum atau ruangan tertutup, mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak fisik, serta memastikan ventilasi udara yang baik di dalam ruangan. Jika mengalami gejala, isolasi diri segera.
Dengan terus menerapkan protokol kesehatan ini dan melindungi diri melalui vaksinasi, kita dapat lebih siap menghadapi varian XEC dan meminimalkan risiko penyebaran virus di masyarakat.
[nadira]