trending

Varian Covid-19 Terbaru Omicron, Seberapa Bahaya?

Penulis Nadira Sekar
Nov 30, 2021
Varian Covid-19 Terbaru Omicron, Seberapa Bahaya?
ThePhrase.id - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menetapkan varian Omicron sebagai variant of concern. Sebelumnya, varian delta yang memicu terjadinya lonjakan Covid-19 dunia juga menjadi variant of concern WHO.

Foto: Ilustrasi Virus (freepik.com Medical photo created by kjpargeter)


Mutasi virus SARS-CoV-2 ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Varian ini banyak mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan. Bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan Variant of Concern lainnya, seperti varian Delta. Jumlah kasus varian ini tampaknya meningkat di hampir semua provinsi di Afrika Selatan.

Dilansir dari kompas.com, Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengungkap varian Omicron 500 persen lebih menular daripada virus SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan pada 2019 lalu.

Namun, dalam pernyataan resminya, WHO menyatakan bahwa pihaknya hingga saat ini belum bisa menyatakan apakah Omicron memang lebih mudah menular atau tidak.

"Saat ini ada banyak penelitian yang sedang berlangsung ... sejauh ini hanya ada sedikit informasi, sehingga kami membutuhkan waktu. WHO akan menginformasikan kepada publik dan mitra kami dan negara-negara anggota kami segera saat kami memiliki lebih banyak informasi," ujar Maria Van Kerkhove, WHO Technical Lead for Covid-19 dalam pernyataan resmi.
Gejala Covid-19 Varian Omicron

Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Angelique Coetzee mengungkap bahwa gejala Covid-19 varian Covid-19 sangat berbeda namun ringan dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya. Varian ini dikatakan memicu penyakit ringan dengan gejala nyeri otot, kelelahan, disertai dengan batuk ringan. Hingga saat ini pasien yang terkena varian Omicron tidak kehilangan penciuman dan indera perasa.
Penutupan Perbatasan

Beberapa negara telah memutuskan untuk menutup perbatasan sejak munculnya varian Omicron. Israel telah melarang semua orang asing untuk memasuki perbatasan Israel sejak ditemukannya satu kasus varian omicron. Pembatasan, yang masih menunggu persetujuan pemerintah dikatakan akan berjalan selama dua minggu. Warga Israel yang kembali dari negara dalam daftar merah, yang mencakup negara-negara di Afrika selatan, akan dipaksa untuk karantina di hotel yang ditunjuk selama tujuh hari.

Orang asing yang telah mengunjungi sembilan negara Afrika selatan dalam 14 hari terakhir, termasuk Afrika Selatan, Lesotho, Botswana, dan Zimbabwe, dilarang memasuki Australia. Sementara itu, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan melaporkan bahwa pihaknya telah memberlakukan pembatasan pada wisatawan dari 8 negara Afrika selatan.

Foto: Peraturan Prokes Pelaku Perjalanan Internasional (covid19.go.id)


Pemerintah Indonesia pun juga telah mengambil sejumlah langkah untuk mencegah masuknya varian baru ke Tanah Air. Salah satunya adalah membatasi pelaku perjalanan internasional yang akan masuk ke Indonesia. Orang asing yang pernah tinggal dan/atau mengunjungi wilayah Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Mozambique, Eswatini, dan Nigeria dalam kurun waktu 14 hari tidak diperbolehkan masuk wilayah Indonesia.

Pemerintah juga akan meningkatkan waktu karantina baik bagi WNA maupun WNI yang baru melakukan perjalanan ke luar negeri dari sebelumnya 3 hari menjadi 7 hari. Menteri Kesehatan  Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang tinggi. Budi meyakinkan bahwa Indonesia saat ini sudah cepat dalam mengidentifikasi setiap kemunculan varian baru. [nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic