sportTimnas Indonesia

Viral Buka-bukaan Peter Gontha: Ungkap 8 Poin Kegalauan, Klaim Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Punya 2 Paspor

Penulis Rangga Bijak Aditya
Sep 12, 2024
Ada 13 pemain naturalisasi yang aktif membela Timnas Indonesia dalam beberapa tahun. (Foto: Instagram Rizky Ridho)
Ada 13 pemain naturalisasi yang aktif membela Timnas Indonesia dalam beberapa tahun. (Foto: Instagram Rizky Ridho)

ThePhrase.id - Kegalauan Peter Gontha viral. Mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Polandia mengungkapkan delapan poin keresahannya karena banyaknya pemain naturalisasi Timnas Indonesia.

Pria bernama lengkap Peter Grans Gontha yang menjadi Dubes Indonesia di Polandia pada Oktober 2014 sampai Januari 2019 itu menilai PSSI seharusnya melakukan pembinaan sepak bola usia dini alih-alih naturalisasi.

"Saya sungguh galau. Saya akan posting status yang akan membuat follower saya marah. Tapi tidak apa saya ambil risiko ini karena saya mau menjaga martabat bangsa saya," tulisnya.

"Apakah Anda cinta PSSI? Saya cinta. Apakah Anda cinta bangsa? Saya cinta. Apakah Anda tidak malu melihat PSSI sembilan pemainnya adalah bangsa asing yang dinaturalisasi? Saya malu," ungkapnya.

Peter Gontha mengklaim pemain yang dinaturalisasi PSSI untuk Timnas Indonesia memiliki dua paspor alias tidak melepas paspor asalnya. Isu ini memang telah berkembang dalam beberapa pekan terakhir.

Ada 13 pemain naturalisasi yang aktif membela Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir meliputi Ivar Jenner, Rafael Struick, Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-On, Ragnar Oratmangoen, Jay Idzes, Thom Haye, Calvin Verdonk, Maarten Paes, Shayne Pattynama, Sandy Walsh (Belanda) dan Jordi Amat (Spanyol).

"Apakah kita bangsa besar? Saya rasa demikian. Apakah Anda tahu bahwa naturalisasi mereka hanya sementara karena mereka mempunyai dua paspor, nanti kalau sudah selesai bermain di Indonesia mereka akan buang status WNI mereka? Saya tahu," ungkap Peter Gontha.

"Apakah mereka mau membuang tunjangan sosial mereka di negaranya begitu saja? Saya rasa tidak. Apakah menurut Anda tidak lebih baik membina pemain kita dari muda SD sampai dengan dewasa? Saya rasa demikian," tambahnya.

"Apakah tidak lebih baik kalah dengan terhormat daripada menang atau seri dengan cara yang merendahkan martabat bangsa? Saya malu. Saya marah karena diejek oleh seorang teman asing saya yang saya usir dari kantor saya karena mencemoohkan PSSI!" ujar Peter Gontha.

"Semoga saya mendapat tanggapan yang baik, tidak emosional, marilah kita tidak dibohongi atau membohongi diri kita sendiri dengan keadaan persepak bolaan kita yang palsu," tutupnya. (Rangga)

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic