ThePhrase.id - Beberapa waktu belakangan ini, pola diet bernama ‘Tiffany’s Plate’ tengah viral di sosial media, khususnya TikTok. Konsep diet ini diperkenalkan oleh seorang content creator bernama Tiffany Magee, yang secara rutin membagikan menu makanan yang sering ia konsumsi.
Sejak diunggah, tren menu diet ini telah menarik perhatian masyarakat Indonesia. Banyak warganet yang mengklaim mengikuti diet ala Tiffany telah membantu menurunkan berat badan menjadi lebih ideal.
Melansir DailyMail.co.uk, Tiffany Magee sendiri, yang memiliki tinggi 170 cm, sebelumnya memiliki berat 104,3 kilogram, namun telah mengalami transformasi radikal setelah mengikuti pola makan yang ia bagikan di media sosialnya itu.
Tiffany mengungkapkan bahwa sejak usia 15 tahun, ia telah kehilangan kepercayaan diri karena masalah berat badan berlebih. Ia juga sering merasakan sakit pada kakinya sepanjang hari. Selain itu, perasaan lapar yang sering dan kecenderungan untuk berkeringat juga mengganggunya. Semua itu mendorongnya untuk memilikitekad kuat menjadi lebih sehat, bugar, dan bahagia.
Selama 20 tahun, Tiffany melakukan perjalanan dalam upaya menjalani diet. Dalam prosesnya, ia merancang menu dietnya sendiri, sehingga ia tetap bisa menikmati makanan sambil mencapai tujuan penurunan berat badan.
Dengan pola makan yang dia ikuti, Tiffany mengklaim bahwa dia berhasil menurunkan berat badannya hingga 36 kilogram.
Lantas apa saja komposisi menu diet yang termasuk dalam tren ini?
Menu diet Tiffany Plate terdiri dari berbagai jenis sayuran seperti wortel, timun, kembang kol, tomat, dan lainnya. Semua sayuran yang dikonsumsinya adalah sayuran mentah. Untuk memberikan rasa nikmat, Tiffany mencocol sayuran mentah tersebut dengan saus mustard dan keju cottage.
Selain sayuran mentah tersebut, Tiffany juga memasukkan makanan lain seperti buah-buahan dan sosis ke dalam menu makannya, sehingga membuat variasi menu makanannya semakin beragam. Buah yang paling banyak digunakan dalam menu tersebut adalah buah naga.
Melansir Republika.co.id, dokter spesialis gizi klinik Putri Sakti menjelaskan bahwa konsumsi sayuran, baik dalam keadaan matang maupun mentah, diperbolehkan. Namun, ia menekankan bahwa mengandalkan konsumsi sayuran saja untuk tujuan penurunan berat badan bukan merupakan pilihan diet yang sehat. Diet semacam ini memiliki kandungan protein yang rendah dan tidak memiliki nutrisi yang seimbang.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, pola makan yang sehat bisa dilihat melalui panduan "Isi Piringku." Panduan ini tidak hanya memasukkan sayuran, tetapi juga mencakup asupan protein hewani dan nabati serta karbohidrat.
Isi Piringku adalah pedoman yang disusun oleh Kementerian Kesehatan untuk mendorong pola makan yang sesuai dengan prinsip gizi seimbang. Ketika makan, sekitar setengah bagian piring diisi dengan sayuran dan buah. Bagian setengah lainnya dibagi antara makanan pokok dan lauk pauk.
"Kalau mengikuti kaidah Isi Piringku maka 1/2 sajian piring adalah variasi sayur, kemudian 1/2 piring sisanya dibagi menjadi 1/3-1/4 bagian utk protein hewani dan nabati dan 1/2-2/3 bagian untuk karbohidrat," ujarnya. [nadira]