ThePhrase.id - Jika kamu menggunakan dan mengikuti perkembangan sosial media dalam beberapa waktu belakangan ini, kemungkinan kamu telah mendengar tren "girl" yang telah merambah ke berbagai aspek budaya kontemporer. Dua tren yang menarik perhatian adalah "girl math" dan "girl dinner," yang telah menghibur jutaan pengguna TikTok di seluruh dunia.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan girl dinner dan girl math?
Tren girl dinner pada dasarnya adalah perayaan hidangan sederhana yang dibuat oleh seorang perempuan untuk dinikmati sendirian, terutama saat menonton program TV yang menarik. Ini adalah momen "me time" yang santai, di mana makanan ringan menjadi bintang utama.
Boston Globe menggambarkannya sebagai "camilan yang penuh seni" yang umumnya terdiri dari hidangan ala Mediterania seperti paprika dan tomat, disajikan dengan keju, roti, dan mungkin juga kacang-kacangan. Ini adalah alternatif dari makanan berat dengan daging dan sayuran seperti yang biasanya dianggap sebagai makan malam konvensional.
Beberapa contoh makanan lainnya mencakup kombinasi antara jagung keju dan mie pedas, atau menghabiskan sisa makanan di lemari es sebelum kadaluarsa.
Tren ini diawali oleh Olivia Maher yang menggambarkannya sebagai "no preparation, just vibes" atau dalam arti sederhana, tidak perlu persiapan yang rumit. Dia menjelaskan kepada New York Times bahwa ini adalah cara santai dan tanpa tekanan untuk menikmati makan malam, terutama saat pasangan Anda tidak ada di sekitar, dan Anda tidak harus terikat dengan konsep “makan malam klasik.”
Setelah tren Girl Dinner, muncul tren Girl Math, yaitu teori lucu yang diciptakan seorang perempuan di TikTok untuk membenarkan pembelian mereka.
Contohnya, jika suatu barang memiliki harga Rp50.000 dan biaya pengiriman sebesar Rp20.000, tetapi jika kamu melakukan pembelanjaan minimal Rp100.000 dalam satu pembelian, kamu akan mendapatkan pengiriman gratis.
Dalam tren Girl Math, kamu mungkin akan memutuskan untuk menambahkan barang lain senilai Rp50.000 ke keranjang belanja agar total pembelian mencapai Rp100.000 untuk menghemat uang pada biaya pengiriman. Meskipun terdengar aneh, tren Girl Math ini menjadi cara lucu bagi beberapa perempuan untuk meredakan perasaan bersalah saat berbelanja.
Meskipun menghibur banyak orang, tidak semua orang memiliki pandangan positif tentang kedua tren ini. Sebagian pengguna TikTok mengkhawatirkan bahwa penekanan pada camilan untuk makan malam dalam Girl Dinner dapat berkontribusi pada masalah pola makan yang tidak sehat. Sementara itu, Girl Math sering dianggap sebagai tren yang mendorong keputusan keuangan yang kurang bijaksana.
Namun, perlu dicatat bahwa kedua tren ini sebenarnya dilakukan semata-mata untuk hiburan belaka. Menganggapnya sebagai hal yang negatif sebenarnya mencerminkan stereotip yang kurang tepat terhadap perempuan. Ini menciptakan asumsi bahwa perempuan seolah-olah dengan sengaja tidak memperhatikan pola makan yang sehat atau bahkan bahwa perempuan tidak mampu mengelola keuangan mereka sendiri.
Kita harus selalu ingat bahwa perempuan tidak mengonsumsi 'Girl Dinner' setiap hari. Tidak ada yang salah dengan sesekali menikmati hidangan santai semacam itu. Selain itu, penting untuk diakui bahwa perempuan juga sangat mampu mengelola keuangan mereka dengan bijaksana, sama seperti siapa pun.
[nadira]