regional

Viral Open Trip Booking Area Kamping, Pihak Taman Nasional Gunung Merbabu Buka Suara

Penulis Ashila Syifaa
Jun 05, 2025
Ilustrasi mendaki gunung. (Foto: freepik.com)
Ilustrasi mendaki gunung. (Foto: freepik.com)

ThePhrase.id - Belakangan ini viral keluhan sejumlah pendaki terkait salah satu penyelenggara open trip yang diduga melakukan booking atau pengkavelingan area kamp di jalur pendakian Gunung Merbabu. Tindakan tersebut dianggap merugikan pendaki umum, hingga akhirnya Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) angkat bicara mengenai persoalan ini.

Sejumlah unggahan di media sosial menunjukkan area kamp yang sudah dipenuhi tenda dan diberi spanduk bertuliskan "Selamat Datang di Camp Area Tiga Dewa Adventure". Kondisi ini memicu pertanyaan dari publik mengenai apakah kawasan umum seperti gunung boleh dikelola secara eksklusif oleh satu operator. Banyak yang menilai hal tersebut sebagai bentuk booking lahan yang merugikan pendaki lain.

Nyatanya hal ini tak hanya terjadi di satu lokasi saja namun di beberapa gunung lainnya, salah satunya Gunung Rinjani. Tak hanya lahan yang sudah dipenuhi dengan tenda dan spanduk penanda, sejumlah pendaki juga mengeluhkan sempat diusir dari lokasi yang sudah didirikan tenda, hanya karena sudah ada penyelenggara open trip yang booking area.

Menanggapi hal ini, pihak Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, telah bersurat ke penyelenggara open trip untuk melakukan klarifikasi. Pihak penyelenggara pun membantah telah melakukan pengkavelingan area kamp pendakian. Menurutnya untuk melayani tamu open trip, pihak penyelenggara bekerja sama dengan tim lokal untuk memaksimalkan pelayanan agar tidak mengecewakan peserta. 

Muhammad Rifqi Maulana selaku pemilik Tiga Dewa Adventure, mengatakan bahwa tenda dan keperluan lainnya sudah dibawa naik terlebih dahulu oleh porter atau tim lokal. Perihal pendirian tenda bagi peserta di area kemah diatur agar tidak memenuhi area kemah. Ia juga membantah bahwa tenda dibiarkan begitu saja selama berhari-hari dan tenda tersebut hanya didirikan lebih dahulu, sehingga ketika peserta sampai tenda sudah berdiri. 

Selain itu, pihak Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) menegaskan bahwa dalam dunia pendakian tidak ada istilah pengavelingan area berkemah. Semua pendaki memiliki hak yang sama, baik peserta open trip maupun pendaki mandiri, selama telah mendaftar secara legal melalui sistem booking online yang disediakan oleh taman nasional.

Persoalan ini bukan hanya soal pendirian tenda atau booking lahan, tetapi juga menyangkut etika dalam mendaki. Setiap pendaki diharapkan bersikap bijak dan bertanggung jawab, karena mendaki bukan sekadar mencapai puncak, tetapi juga tentang bagaimana menjaga dan merawat alam secara kolektif. [Syifaa]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic