sdgs

Voice Over Tokopedia Permudah Akses Difabel

Penulis Firda Ayu
Dec 13, 2021
Voice Over Tokopedia Permudah Akses Difabel
ThePhrase.id – Tokopedia terus berusaha meningkatkan kenyamanan akses pengguna difabel dengan menghadirkan fitur voice over. Cikal bakal fitur ini muncul pada Februari 2021 menanggapi keluhan difabel di platform Tokopedia.

Selama pandemi Covid-19, mobilitas masyarakat untuk keluar rumah bahkan belanja secara offline berkurang. Masyarakat banyak mengandalkan layanan digital untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka.

Para difabel pun juga banyak mengandalkan layanan digital. Namun penyandang difabel kesulitan mengakses platform digital.  Kini, Tokopedia menghadirkan fitur voice over agar platform menjadi lebih inklusif.

"Khususnya kepada difabel, akses digital dalam beragam kebutuhan menjadi lebih mudah," ungkap Head of Engineering Tokopedia, Tonito dalam konferensi pers daring, Jumat (3/12).

Konferensi Pers voice over Tokopedia (Dok. Tokopedia)


Tokopedia telah menguji coba fitur voice over hingga kini bisa diakses oleh pengguna melalui aplikasi. Fitur voice over  memungkinkan pengguna difabel mendapatkan informasi berupa suara dari perangkat yang mendeskripsikan konten-konten di aplikasi Tokopedia.

"Saat pengguna difabel masuk ke aplikasi, fitur voice over akan memberi tahu melalui suara menu yang ada. Kemudian saat pengguna ingin berbelanja, fitur tersebut akan memberikan informasi detail seperti deskripsi produk dan harga," ujar Engineering Manager Tokopedia, Ferico Samuel.

Tokopedia akan terus mengembangkan lebih banyak lagi fasilitas yang memudahkan difabel dalam mengakses platform, seperti mengembangkan fitur pemindai gambar.

"Kami akan eksplorasi terus fitur lain ke depan berdasarkan masukan dari pengguna," imbuh Ferico.

Ia menambahkan, memang sudah banyak disabilitas netra yang telah menggunakan aplikasi voice over tersendiri di gadget mereka. Namun dengan fitur voice over dari Tokopedia, difabel akan mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai barang yang ingin mereka beli.

"Dulu sebelum dioptimatisasi, melalui voice over, disabilitas netra hanya akan mendengar 'tombol bisa ditekan. Buka kurung. 5 tutup kurung'. Dengan fitur ini, voice over akan berbunyi 'rating barang 5. Ada 400 komentar dari seribu pembeli'. Informasi yang lebih jelas itu akan membuat teman tuna netra lebih nyaman dan mudah dimengerti," jelas Ferico.

Maria Hardono, salah satu pengguna tuna netra Tokopedia mengaku fitur voice over di aplikasi Tokopedia membantunya dalam proses belanja online.

"Saya bisa mendengarkan review produk dari pembeli lain, berbelanja dengan e-wallet dan mengikuti berbagai promo serta live shopping,” katanya.

Ia juga kerap membandingkan harga produk ketika belanja online dengan harga produk di Tokopedia. Apalagi terdapat banyak pertimbangan dan hambatan yang harus dihadapi jika ia belanja offline seperti harus bertanya soal letak barangnya, datang ke rak barang tersebut, hingga memonitor harganya.

"Sudah pegang barang itu, biasanya aku cek di Tokopedia dengan voice over. Kalau ternyata lebih murah, ya barangnya aku kembalikan," ungkapnya

M. Reza Akbar, pengguna sekaligus pelaku usaha difabel di Tokopedia mengungkapkan bahwa fitur voice over membuatnya merasa semakin mandiri.

“Sejak saya menggunakan fitur Voice Over di Tokopedia, saya merasa menjadi lebih mandiri khususnya dalam memenuhi kebutuhan harian serta menjalankan bisnis secara lebih mudah dan juga nyaman,” ungkapnya.

Fitur voice over saat ini sudah bisa diakses melalui sistem iOS dan akan terus dikembangkan ke segala jenis sistem smartphone, termasuk Android.

Hadirkan Ekosistem yang Inklusif


Tokopedia juga mengajak para pengguna platform difabel untuk membuat Tokopedia Care di Yogyakarta dan Semarang. Melalui Tokopedia Care, perusahaan membuka kesempatan bagi masyarakat maupun penyandang difabel untuk bergabung dan membantu menjawab permasalahan pengguna platform Tokopedia.

Tokopedia juga membuat program pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) melalui Tokopedia Bersama. Progam tersebut berfokus pada pemberdayaan kelompok difabel agar menjadi lebih mandiri secara sosial maupun ekonomi. Misal, lewat pembukaan kanal donasi, pelatihan keterampilan, akses terhadap pengembangan usaha dan masih banyak lagi.

"Kami juga memberikan akses modal bagi pengembang UMKM difabel itu," ungkap Head of Engineering Tokopedia, Tonito.

Di sisi lain, Tokopedia yang kini telah menjadi rumah bagi lebih dari 6.000 Nakama (sebutan karyawan Tokopedia) juga akan terus memberi kesempatan bagi talenta terbaik, termasuk difabel, untuk berkarya bersama dan menciptakan beragam inovasi digital.

Deva Prasetya Wibowo dan Shaleh Mahfud adalah contoh Nakama difabel di Tokopedia Care Yogyakarta yang telah bergabung sejak 2019 dan konsisten berkontribusi mempermudah masyarakat Indonesia melalui layanan pengguna 24/7.

“Deretan inisiatif Tokopedia diharapkan dapat memberikan solusi menyeluruh yang dapat membantu masyarakat Indonesia, khususnya rekan-rekan difabel, memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga menciptakan peluang sekaligus #BangkitBersama memulihkan ekonomi yang terdampak pandemi,” tandas Ferico. [fa]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic