trending

Wabah Pneumonia Misterius Jangkit Anak-anak di China

Penulis Nadira Sekar
Nov 30, 2023
Foto: Ilustrasi Pneumonia pada Anak (freepik.com)
Foto: Ilustrasi Pneumonia pada Anak (freepik.com)

ThePhrase.id - Kasus pneumonia misterius pada anak-anak di China kembali menjadi sorotan global setelah dampak wabah Covid-19 yang melanda dunia pada tahun 2020.

Pemerintah China pun telah mengambil tindakan tanggap terhadap penyebaran pneumonia tersebut. Mereka meminta peningkatan jumlah klinik untuk mengantisipasi lonjakan kasus.

“Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan jumlah klinik dan area perawatan yang relevan, memperpanjang jam layanan secara tepat, dan memperkuat jaminan pasokan obat-obatan,” kata Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional Mi Feng, Minggu (26/11/2023), dikutip dari DW.

Selain itu, Mi Feng menekankan pentingnya perhatian pada ruang publik sebagai langkah pencegahan penyebaran penyakit tersebut.

Beberapa rumah sakit di China telah melaporkan jumlah pasien yang melebihi kapasitas, seperti rumah sakit anak-anak di Beijing yang merawat sekitar 7 ribu pasien setiap harinya, serta rumah sakit terbesar di Tianjin yang menerima lebih dari 13 ribu anak di unit rawat jalan dan gawat darurat.

Bukan Virus Baru

Meskipun demikian, Kementerian Kesehatan China menyatakan bahwa lonjakan penyakit pernapasan ini disebabkan oleh flu dan patogen yang sudah ada, bukan oleh virus baru. Penyebabnya diduga terkait dengan pencabutan pembatasan karantina wilayah Covid-19, fenomena yang juga dialami negara-negara lain setelah pembatasan pandemi berakhir.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini ketersediaan informasi masih terbatas untuk mengevaluasi risiko penyakit pernapasan pada anak-anak. Namun, WHO telah meminta kepada Pemerintah China untuk memberikan informasi terkait lonjakan penyakit pernapasan yang memiliki potensi kekhawatiran serta kasus kelompok pneumonia pada anak-anak.

Bakal Masuk Indonesia?

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menilai bahwa potensi penyebaran fenomena pneumonia misterius tersebut ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia, cukup besar.

"Apakah bisa ke Indonesia (wabah pneumonia misterius), bisa, sangat jelas (bisa)," ujar Dicky, dilansir dari Kompas.com.

Ia menjelaskan, hal ini karena penerbangan ke luar negeri sudah normal bahkan berfrekuensi tinggi. Budiman mengingatkan masyarakat Indonesia, terutama yang memiliki anak usia sekolah dasar, untuk waspada terhadap gejala seperti demam, batuk, pilek, gangguan napas, dan gangguan makan-minum pada anak-anak. Ia menegaskan perlunya segera membawa anak ke rumah sakit atau dokter anak jika mengalami gejala tersebut.

"Kita belum punya data yang memadai, apa yang sebetulnya (jadi penyebab), apa virus, apa bakteri," ujarnya. 

Namun menurutnya, kewaspadaan tetap harus dilakukan sembari mendapatkan kepastian mengenai penyebab wabah pneumonia misterius. Apalagi, wabah pneumonia ini merebak saat China menghadapi musim dingin. 

"Padahal, di Indonesia sebentar lagi juga akan menghadapi musim penghujan," ujarnya.

Cara Mencegah Pneumonia

Melansir halodoc.com, pneumonia sendiri adalah kondisi peradangan yang terjadi ketika seseorang mengalami infeksi pada kantung udara di dalam paru-paru. Kantung udara yang terinfeksi dapat terisi cairan atau pus (dahak purulen), menyebabkan gejala seperti batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.

Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur, dan dapat terjadi pada salah satu atau kedua sisi paru-paru. Di Indonesia, kondisi ini lebih dikenal sebagai paru-paru basah.

Gejala ringan pneumonia umumnya mirip dengan gejala flu seperti demam dan batuk, namun dengan durasi yang lebih panjang daripada flu biasa. Jika tidak diobati, gejala yang lebih parah bisa muncul, seperti nyeri dada saat bernapas atau batuk, batuk berdahak, kelelahan, demam, menggigil, mual, muntah, sesak napas, dan gangguan kesadaran, terutama pada mereka yang berusia di atas 65 tahun.

Ada beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil untuk menghindari pneumonia:

  • Mendapatkan vaksinasi: Vaksinasi merupakan langkah utama untuk mencegah pneumonia. Vaksin perlu diberikan pada anak-anak, terutama yang berusia di bawah 2 tahun, serta pada mereka yang berusia 2-5 tahun dengan jenis vaksin yang berbeda. Suntikan flu juga penting bagi anak di atas usia 6 bulan.
  • Praktik kebersihan yang baik: Lindungi diri dengan mencuci tangan secara teratur dan menggunakan hand sanitizer.
  • Berhenti merokok: Menghentikan kebiasaan merokok membantu menjaga kesehatan paru-paru dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi pernapasan.
  • Pertahankan sistem kekebalan tubuh: Tidur yang cukup, olahraga teratur, dan konsumsi makanan sehat membantu menjaga daya tahan tubuh.

[nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic